891 Guru dan 15 Tenaga Teknis Honorer Diangkat jadi P3K, Edy Rahmayadi: Kebutuhan masih belum Ideal
MEDAN (23/7/2023) - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menegaskan, guru memiliki peran penting menentukan nasib bangsa. Karenanya, dalam bertugas, guru harus bekerja maksimal.
"Guru ini sangat penting. Ada di pundak kalian bangsa ini. Nanti, kalian lihat 30 tahun yang akan datang, yang gantikan aku di sini banyak calonnya," kata Edy Rahmayadi di Medan, Jumat.
Pernyataaan itu disampaikan Edi Rahmayadi saat penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk 891 guru dan 15 tenaga teknis, di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan.
Edy juga mengingatkan, guru harus memiliki keterampilan mengajar yang baik. Guru juga dituntut bisa menyesuaikan diri dengan zaman.
Baca juga: Lulusan SMA/SMK/MA Bisa Daftar CPNS, Apa Saja Formasi yang Dibuka? Simak di Sini
Menurutnya, ada beberapa tingkat kompetensi yang didapat siswa melalui guru di antaranya, mampu hingga mahir.
Tidak hanya itu, guru juga mesti mengajarkan siswanya mengenai akhlak dan sebagainya. Menurutnya, untuk menjadi pemimpin masa depan, diperlukan akhlak dan budi yang baik.
"Tak peduli orang mana pun, orang bisa menjadi pemimpin yang baik kalau dia cerdas, punya akhlak dan adil. Ini tergantung guru ngajar, budi pekerti. Terus didik yang bagus," kata Edy.
Disampaikan juga, kemampuan Pemprov Sumut untuk pengadaan PPPK hanya 2.000 setahun. Sementara menurutnya, kebutuhan guru ideal untuk Sumut berjumlah 24.000 guru.
"Ini sudah saya hitung, 24.000," katanya.
Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Rumah Diduga Dibakar OTK, Wartawan Tribrata TV Beserta Istri dan Anak Ikut Terpanggang
- Ini Komposisi Kursi DPRD Simalangun Hasil Pemilu 2024, Partai Golkar jadi Pemenang
- Pj Bupati Deliserdang dan Taput Dilantik, Ini Pesan Gubernur Sumut
- Sumut Hebat dan Lebih Baik jadi Tema Hari Jadi ke-76
- Sumut Alokasikan Rp370 Miliar untuk Percepatan Penurunan Stunting