BKKBN Sumbar Luncurkan Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting di Mentawai

MENTAWAI (15/6/2023) - Kepala BKKBN Perwakilan Sumatera Barat, Fatmawati menyampaikan, kasus stunting merupakan masalah serius, bukan hanya secara nasional tapi juga jadi masalah serius secara internasional.

"Diperlukan seluruh stake holder untuk memperhatikan upaya pencegahan dalam upaya menimalisir turunnya kasus stunting," ungkap Fatmawati pada rapat tim percepatan penurunan stunting dan peluncuran bapak asuh anak stunting Kabupaten Kepulauan Mentawai, di aula kantor Bappeda, Kamis.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga jadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dari anak-anak seusianya.

Baca juga: Sumbar Raih Pendapatan 3,5 Juta Dollar Amerika dari Perdagangan Karbon, Ini Rencana Plt Gubernur

Ada beberapa cara mengatasi stunting pada anak antara lain, perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun, berikan ASI, perbaiki masalah menyusui, beri olahan protein hewani pada MPASI, imunisasi rutin, memantau tumbuh kembang anak, perilaku hidup bersih dan sehat serta memakai jamban sehat.

Sementara, Pj Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak menyampaikan, di Mentawai masih ada 1.026 anak yang mengalami stunting

"Diperlukan langkah konkret dalam menurunkan kasus stunting di Mentawai. Melalui forum ini, diharapkan dapat ditemukan langkah-langkah tersebut," harap Fernando.

Menurut Fernando, ada beberapa hal yang jadi akar masalah stunting. Di antaranya, kegagalan membangun sistem ekonomi yang berbasis ketahanan pangan.

Baca juga: Rapat Staf Bulanan Pemko Padang di Mentawai Diwarnai Jalan Sehat, Ini Kata Plt Gubernur Sumbar

"Saya juga melihat ketergantungan pangan cukup besar, sehingga kepala keluarga kesulitan untuk menafkahi keluarganya," ungkap dia.

Penulis: Daniwarti
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: Rilis Prokopim Mentawai