Inflasi Mei 2023, Padang Urutan 18, Bukittinggi Peringkat 55 dari 77 Kota

Inflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada Mei 2023, didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang inflasi sebesar 0,55% (mtm) dengan andil 0,17% (mtm).

Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau bersumber dari peningkatan harga komoditas daging ayam ras, bawang merah, jengkol, kelapa, dan bawang putih dengan andil masing-masing sebesar 0,15%; 0,03%; 0,03%; 0,02%; 0,02% (mtm).

Peningkatan harga komoditas pangan strategis di Sumatera Barat tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan terutama dari rumah makan/restoran pasca Ramadhan dan Idul Fitri.

Baca juga: BI Targetkan Petani di 19 Kabupaten Kota di Sumbar Tuntas Gelar SLI Sepanjang Tahun 2024

Inflasi lebih tinggi tertahan oleh turunnya harga komoditas cabai merah, cabai hijau, kentang, petai dan terong.

Kelompok transportasi menyumbang andil inflasi sebesar 0,13% (mtm), dengan inflasi sebesar 0,82% (mtm).

Inflasi kelompok tersebut didorong oleh peningkatan tarif angkutan udara yang mencapai 11,21% (mtm).

Laju inflasi lebih tinggi kelompok transportasi tertahan oleh turunnya tarif angkutan antar kota, kendaraan carter/rental dan tarif kendaraan travel sejalan dengan normalisasi permintaan pasca HBKN Idul Fitri.

Kelompok kesehatan juga tercatat inflasi sebesar 1,91% (mtm) dengan andil 0,03% (mtm). Komoditas yang dominan mempengaruhi laju inflasi kelompok tersebut adalah tarif rumah sakit sebesar 0,02% (mtm).

Secara umum, inflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada Mei 2023, dipengaruhi oleh meningkatnya harga berbagai komoditas pangan sejalan dengan peningkatan permintaan terutama dari rumah makan/restoran dan catering untuk kebutuhan pesta pernikahan dan acara besar.

Selain itu, peningkatan tarif angkutan udara menjadi pendorong utama laju inflasi sejalan dengan permintaan masyarakat yang masih tinggi pada periode arus balik Lebaran.

Penulis:
Editor:
Sumber: