Mahasiswa S2 Ilmu Politik Unand Bedah Dapur Partai Golkar Sumbar

Sabtu, 21 November 2015, 19:21 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Mahasiswa S2 Ilmu Politik Unand Bedah Dapur Partai Golkar Sumbar
Mahasiswa Pasca Sarjana (S-2) Ilmu Politik Universitas Andalas beserta dosen pembimbing, Sri Zulchairiyah, foto bersama dengan pengurus Partai Golkar Sumbar, usai diskusi pada kegiatan PKL, Sabtu (21/11/2015). (aguswanto/valoranews)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Mahasiswa pasca sarjana (S-2) Ilmu Politik, Universitas Andalas (Unand) berdialog dengan jajaran pengurus DPD Partai Golkar Sumbar, Sabtu (21/11/2015). Topik yang dibahas bersama 10 orang mahasiswa S-2 itu, terkait keuangan partai, keorganisasian dan pemenangan pemilu.

Rombongan yang dipimpin Sri Zulchairiyah itu, diterima Sueb Karseno (Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu), Aguswanto (wakil sekretaris) dan pengurus lainnya. Dialog dalam suasana santai itu, dilangsungkan di aula DPD Partai Golkar Sumbar, di Jl Rasuna Said, Padang.

"Kedatangan kami, dalam rangka praktek kuliah lapangan (PKL) guna menambah wawasan mahasiwa kita tentang partai politik. Terutama dalam hal keuangan, keorganisasi dan pemenangan pemilu," ungkap Sri Zulchairiyah yang juga mantan komisioner KPU Sumbar itu, saat memberikan pengantar diskusi.

Dikatakan, ketiga topik itu sengaja diangkat, sesuai dengan pilihan konsentrasi para mahasiswa S-2 Ilmu Politik, yang baru menempuh pendidikan semester I itu. Dua dari 10 mahasiswa S-2 Ilmu Politik yang ikuti PKL ini, merupakan komisioner KPU di Sumbar yakni Lindo Karsyah (KPU Sijunjung) dan Ade Jumiarti Marlia (KPU Payakumbuh).

Baca juga: Gubernur Sumbar Ucapkan Terima Kasih Atas Semangat Kerelawanan yang Ditumbuhkan PMI

"Yang dijadikan objek PKL, bukan semata Partai Golkar. Semua partai peserta pemilu, direncanakan akan dikunjungi," terangnya.

Dalam diskusi itu, Sueb Karseno menjelaskan starategi pemenangan Partai Golkar dari sejak zaman orde baru hingga reformasi. Dulunya, Partai Golkar dikenal dengan jalur A, B dan G (Abri, Birokrasi dan Golongan Karya).

"Setelah reformasi dan berlakunya UU tentang Partai Politik, Partai Golkar juga berubah jadi sebuah partai sebagaimana dipersyaratkan UU. Tentunya, perubahan juga terjadi pada jalur ABG tersebut," terang Sueb Karseno.

Ditambahkan Aguswanto, Partai Golkar di era kekinian, telah jauh mengalami perubahan paradigma. "Kini, Partai Golkar terbuka bagi seluruh kalangan. Selain itu, Partai Golkar fokus pada perjuangan untuk kesejahteraan masyarakat," terang Aguswanto.

Baca juga: Tim PKM-MNM Unand Latih Warga Dua Desa di Mentawai Pengolahan Pisang dan Talas

Selain itu, terang Aguswanto yang juga mantan komisioner KPU Pasaman itu, setiap kader Partai Golkar tak harus jadi politisi. "Bagi warga yang non partisan termasuk PNS, tapi ingin berkecimpung dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, bisa bergabung di organisasi yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar," terangnya.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: