Busana Baju Kurung dan Ikat Kepala Deta jadi Busana PKL Bukittinggi
BUKITTINGGI (1/2/2023) - Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan, busana baju kurung warna hitam yang wajib dikenakan Pedagang Kaki Lima (PKL), mulai jadi magnet pengunjung yang datang ke Kota Bukittinggi.
"Ini jadi langkah dalam menambah kesadaran para pedagang dalam menjaga ketertiban umum, khususnya di Pasar Atas atau sekitar Jam Gadang. Sehingga, ini akan menimbulkan simbiosis mutualisme antara pedagang dan pengunjung,' ungkap Erman Safar di Bukittinggi, Rabu.
Ditegaskan Erman, tujuan mengharuskan pedagang mengenakan busana khas Minang ini, semata-mata untuk kebaikan Bukittinggi khususnya dalam sektor perdagangan dan pariwisata.
"Kita di Pemko Bukittinggi tidak akan melarang masyarakat untuk berdagang, tapi harus menuruti semua aturan yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Baca juga: Mulyadi Muchtar Kembali Dipercaya Pimpin IKA Unand Jabodetabek
Demi menarik wisatawan dan daya tarik sendiri, lanjut dia, pedagang yang berjualan harus mengutamakan kebudayaan, seperti pedagang laki, harus menggunakan Baju Taluak Balango, celana batik dan pakai deta.
Bagi pedagang yang perempuan, menggunakan baju kurung. Selain itu, semua padagang yang sudah terdata, dilengkapi dengan tanda pengenal resmi yang dikeluarkan Pemko Bukittinggi.
"Alhamdulillah, saat ini sejumlah PKL di Jam Gadang sudah berbenah dan melaksanakan ini. Semua ciri khas tersebut, merupakan untuk membedakan pedagang yang resmi dan pedagang yang baru," ungkap Erman.
Dia menambahkan, penataan dan pembenahan ini, tentunya untuk dapat memberikan yang terbaik bagi semua elemen. Pedagang bisa beraktivitas, wisatawan pun nyaman datang ke Bukittinggi.
Baca juga: Jelang Musda IKA Unand Jabodetabek, Fajar Rusvan: Kepemimpinan dr Mulyadi Muchtiar Layak Dilanjutkan
"Jika wisatawan merasa nyaman, tentunya kunjungan wisatawan akan meningkat begitu juga dengan transaksi perdagangan yang dapat meningkatkan ekonomi para pedagang dan masyarakat," pungkas dia. (ham)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
- Hari Pertama Kerja Pascalibur Lebaran, Bukittinggi masih Dipadati Wisatawan
- Ini 11 Tempat Wisata di Bukittinggi Rekomendasi Wali Kota, No 10 Diminati Anak Muda dan Diresmikan Menteri
- Ikon Bukittinggi Lain Tak Hanya Jam Gadang, Apa Itu? Simak Sejarahnya!
- Wisata Instagramable di Bukittinggi Sumbar, Emang Boleh se-Viral Ini?
Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
Wisata - 21 April 2024