Kualitas Udara Dharmasraya masih Kategori Berbahaya

Senin, 19 Oktober 2015, 12:14 WIB | Wisata | Kab. Dharmasraya
Kualitas Udara Dharmasraya masih Kategori Berbahaya
Sopir kendaraan terpaksa harus ekstra hati-hati melintas di Jalan Lintas Sumatera di sepanjang kabupaten Dharmasraya. Karena, kabut asap makin pekat sehingga mengganggu jarak pandang. (humas)

VALORAnews -- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Dharmasraya melansir, konsentrasi partikel cemaran udara 10.291,67 Ug/M3 pada pengukuran Senin (19/10/2015), pukul 06.30 WIB. Suhu udara 30,5 derajat celcius dengan kelembaban udara 70,8 persen.

Demikian dikatakan PPID utama Setdakab Dharmasraya, Budi Waluyo beberapa saat lalu. Diketahui, sejak Jumat hingga Sabtu (16-17/10/2015), Pemkab Dharmasraya telah mengambil kebijakan untuk meliburkan seluruh pelajar yang ada di daerah itu karena kabut asap dalam kategori berbahaya.

"Berdasarkan data kualitas udara dari BLH tersebut, indek cemaran udara akibat kabut asap berada pada status tidak sehat," ungkap Budi Waluyo, dikutip dari siaran pers Pemkab Dharmasraya.

Kepada masyarakat, Pemkab meminta waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif jika harus keluar rumah. Seperti, tidak melakukan aktifitas di luar rumah kecuali terpaksa dan harus menggunakan masker. Segera periksa ke Puskesmas, jika anggota keluarga mengalami gejala gangguan kesehatan.

Baca juga: Unik! Pengantin Pria Dipakaikan Suntiang Minang, Hanya Ada di Kabupaten Ini, Ternyata Begini Sejarahnya

"Kepada para camat dan walinagari, kita meminta agar menggerakkan masyarakat di wilayah masing masing untuk menyelenggarakan shalat istisqo'," harap Budi Waluyo.

Sementara, hasil pemantauan kualitas udara dari BMKG GAW Kototabang, PM10 berada pada angka 422 ug/m3 yang diukur pada pukul 11.00 WIB tadi. Kondisi ini menandakan bahwa kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berdasarkan konsentrasi PM10, masuk kategori Bahaya.

Klasifikasi ISPU yakni baik: 1-50 ug/m3, sedang: 51-150 ug/m3, tidak sehat: 151-350 ug/m3, sangat tidak sehat: 351-420 ug/m3 dan berbahaya: > 420 ug/m3. (kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: