Literasi Digital, Fajar Rusvan: Media Daring adalah Arus Deras Informasi

Rabu, 08 September 2021, 18:21 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Literasi Digital, Fajar Rusvan: Media Daring adalah Arus Deras Informasi
Ilustrasi.

PADANG (8/9/2021) - Sebanyak 64% penduduk Indonesia yang tersambung dengan internet, seyogianya menjadi kekuatan produktif bangsa, dilengkapi dengan tata krama baik.

Pernyataan itu disampaikan Fajar yang juga sejarawan publik itu, pada Webinar Series Literasi Digital Kementrian Kominfo. Webinar dengan tema 'Media Sosial Sebagai Wadah Demokrasi,' digelar secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu.

"Sebagai tata cara baru kehidupan bermasyarakat, budaya digital memerlukan perangkat etika, tata nilai, konstruksi berpikir dan bertindak positif serta rambu-rambu pelaksanaan disiplin yang ketat," ungkap Fajar Rusvan yang juga Associate Writer JC Institute, dari Padang.

Webinar ini menghadirkan pembicara kunci, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi. Dikesempatan itu, Mahyeldi menyampaikan pidatonya dalam sebuah rekaman video yang kemudian diputarkan pada peserta webinar.

Baca juga: Sosialisasi Pemilu 2024, Granat Sumbar: Pemilih Berhak Dapatkan Pemimpin yang Bersih dan Bebas dari Narkotika

Sedangkan narasumber selain Fajar Rusvan yakni I Gede Putu Krisna Juliharta (Wakil Ketua III STMIK Primakara dan Praktisi IT), Nawang Warsi Wulandari (Psikolog, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang) dan Edi Mukhiar (Kepala SMAN 1 Baso).

Menurut Fajar, budaya digital mendorong revolusi disegala lini kehidupan. Kemudian, juga memunculkan istilah-istilah baru, cita-cita baru, harapan-harapan baru dan juga masalah-masalah baru.

"Pertumbuhan budaya digital ini, sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, kampanye budaya digital di tengah masyarakat ini, erat kaitannya dengan tingkat literasi dan latar belakang pendidikan masyarakatnya," terang Fajar.

"Media digital (Daring-red) adalah arus deras informasi. Karenanya, perangkat berpikir kritis dan analitis mesti dimiliki masyarakat, sebagai alat saring informasi," terangnya.

Baca juga: Jelang Musda IKA Unand Jabodetabek, Fajar Rusvan: Kepemimpinan dr Mulyadi Muchtiar Layak Dilanjutkan

Agar bisa menyaring informasi, terang Fajar, individu maupun keluarga, mesti menetapkan agenda harian terhadap akses digital. Kemudian, mulai mengombinasikan suasana kehidupan "analog" dengan digital, sebagai upaya keseimbangan dan keselarasan.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: