In Memoriam Mochtar Naim, Ilmuwan yang Menginfakan Ilmu hingga Harta untuk Peradaban
PADANG (16/8/2021) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyebutkan, Mochtar Naim adalah ilmuwan yang tidak hanya membagikan pengetahuannya pada masyarakat, namun juga menginfakkan hartanya bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pernyataan ini disampaikan Mahyeldi, ketika jadi salah seorang pembicara pada takziah virtual yang digelar Fakultas Ilmu Budaya/FIB (sebelumnya Fakultas Sastra-red) Universitas Andalas, Senin malam. Pertemuan melalui aplikasi zoom meeting ini, dalam rangka mengenang hal-hal baik pada sosok antropolog sekaligus sosiolog Indonesia yang juga pendiri FIB dan FISIP Unand itu.
"Almarhum Pak Muchtar Naim, adalah sosok yang peduli pada generasi muda sebagai kunci masa depan bangsa. Saya ingat betul, ketika masih berstatus mahasiswa, beliau mengumpulkan kami di asrama Yayasan Amal Saleh, di Air Tawar, untuk membina kami," ungkap Mahyeldi memutar kenangannya bersama pendiri Fakultas Sastra Universitas Andalas pada tahun 1980 itu. Mahyeldi merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian di Unand.
Kepedulian pada generasi muda ini, juga diamini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menurut Anies, almarhum kerap dikisahkan kakeknya, yang merupakan sahabat almarhum. Ketika Anies tengah menuntut ilmu di Universitas New York, Amerika Serikat, kisah yang disampaikan sang kakek, dirasakan Anies yang masih baru berkeluarga.
Baca juga: Purna Bakti Dr Lindayanti M Hum, Warek II Unand: Kado Buku, Tradisi Akademik yang Layak Ditiru
"Saat tengah studi di Amerika, Allahuyarham menginap di tempat kami. Anak-anak kami, beliau perlakukan seperti cucu sendiri. Kami juga beliau perlakukan seperti anak sendiri," kenang Anies.
"Nilai-nilai kekeluargaan yang humanis, menjadikan kenangan itu tidak pernah hapus dalam ingatan saya dan keluarga," urai Anies.
Takziah virtual ini digelar sebagai bentuk penguatan terhadap keluarga yang ditinggalkan, sekaligus mengenang jasa dan banyak hal baik yang bernah dilakukan anggota DPD RI periode 2004-2009 terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Takziah ini dibuka Dekan FIB, Prof Herwandi. Menurut dia, sejarah mencatat Mochtar Naim sebagai salah seorang yang berjasa dalam pendirian Fakultas Sastra yang kini bernama FIB Unand. Ia tidak hanya mendirikan sebuah fakultas, namun juga menjadi staf pengajar difakultas tersebut.
"Ilmu pengetahuan yang dimiliki, beliau ajarkan langsung pada mahasiswa," kenang Prof Herwandi yang juga salah seorang murid Mochtar Naim.
Dimata Prof Herwandi, almarhum Mochtar Naim merupakan seorang pribadi yang humble, begawan yang jadi panutan serta ilmuwan yang menjadi rujukan banyak orang.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ketua MPR RI: Indonesia Punya Tanggung Jawab Moral dan Dukungan Membela Kemerdekaan Palestina
- Perluas Kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan, Kurniasih: Pekerja Informal Dominasi Angkatan Kerja, Insentif Diperlukan
- Komisi III DPR RI Tetapkan 7 Calon Hakim Agung, Mardefni: Uji Kelayakan dan Kepatutan Kental Aroma Kepentingan
- Gus Imin Bicara Radikalisme, Kelompok Cipayung dan Kemenangan Pilpres Bersama Tokoh Lintas Agama
- Lulus S-1 dan D-4 Tak Lagi Harus dengan Menulis Skripsi, Mendikbudristek juga Terbitkan Beleid Penyerderhanaan Akreditasi
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024