Kota Pariaman Siap jadi Tuan Rumah Singkarak Gran Fondo TdS 2021
Sementara, Singkarak Grand Fondo akan dilaksanakan pada 23-24 Oktober 2021. Etape 2 digelar pada 24 Oktober 2021 dengan jarak tempuh para pembalap sepeda sejauh 121,6 kilometer dengan lokasi start Kabupaten Agam finish Istana Pagaruyung.
Ia berharap, terpilihnya Kota Pariaman jadi tuan rumah untuk start etape I Gran Fondo TdS 2021, akan jadikan destinasi wisata di Kota Pariaman lebih terpromosikan. Sehingga, wisata Kota Pariaman akan lebih dikenal masyarakat luas.
Dengan begitu, perekonomian masyarakat di Kota pariaman di masa Pandemi Covid19 ini segera pulih dan lebih membaik karena bertambahnya pengunjung wisata.
Tentang Gran Fondo
Terkait regulasi dan kategori perlombaan, Gran Fondo mengacu pada ketentuan dari federasi balap sepeda dunia (UCI). Event UCI Gran Fondo sudah biasa diadakan diberbagai belahan dunia.
Di Indonesia Tour de Bintan di Provinsi Kepulauan Riau yang sudah terlebih dulu mengadakan UCI Gran Fondo. Tour de Bintan sudah termasuk dalam kategori UCI Gran Fondo World Champion, dimana pebalap yang berpartisipasi mendapatkan point UCI untuk mengikuti UCI Gran Fondo World Championship.
Pemenang Gran Fondo ini akan mendapatkan jersey "Juara Dunia Gran Fondo" yang berhak dia gunakan selama 1 tahun. Selain itu, Singkarak Gran Fondo juga akan jadi percontohan bagi iven serupa di Indonesia dalam pelaksanaan iven dimasa pandemi yang mengikuti aturan protokol kesehatan perlombaan ketat yang dikeluarkan UCI dan PB ISSI.
Singkarak Gran Fondo ini juga diharapkan jadi ajang perlombaan bagi para cycling enthusiast dan mantan atlit, untuk membuktikan kapasitas mereka dan jadi tantangan untuk menyelesaikan perlombaan dalam waktu yang telah ditentukan.
Dengan ramainya peserta dari luar negeri dan domestik yang mengikuti acara ini, diharapkan bisa menjadi titik balik bangkitnya industri pariwisata dan industri UMKM Sumatera Barat yang sempat terseok di era pandemi ini.
Singkarak Gran Fondo ini diharapkan bentuk nyata partisipasi masyarakat dan promosi potensi pariwisata Sumatera Barat, karena pesertanya adalah para pencinta gowes yang mempunyai stamina, kemampuan ekonomi, waktu yang flexible dan lebih untuk menikmati ragam budaya, keindahan alam dan kelezatan kuliner Sumatera Barat. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Komisi II DPRD Sumbar Tinjau Lokasi Konservasi Penyu di Pariaman, Anggaran Minimalis jadi Keluhan
- Warga Sumbar Wajib Datangi 5 Tempat Wisata Kekinian di Pariaman Ini, Terbaru 2024?
- Pemko Pariaman Komit Jalankan Keterbukaan
- KI Sumbar Ajak Pariaman Lakukan Keterbukaan Berbasis Online
- Gempa 6.0 SR Mengguncang Pariaman