Disebut Pilkada Sumbar Kurang Greget, Mufti: KPU Telah Bagikan 157.000 APK
VALORAnews - Pilkada serentak Sumbar terasa kurang greget. Selain itu, baliho tokoh yang gagal mencalon, masih banyak terpasang di berbagai sudut kawasan. Sementara, calon gubernur yang telah ditetapkan KPU pada 24 Agustus 2015 lalu, masih belum satupun memenuhi ruang publik.
"Ibarat baralek, Pilkada Sumbar kali ini terasa sangat sepi atribut kampanye. Hal ini menimbulkan kesan, Sumbar seolah tidak ada menggelar pilkada pada pemilihan serentak 2015 ini," ungkap Firdaus, koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pilkada saat berdiskusi dengan jajaran KPU Sumbar, Senin (14/9/2015).
Sementara, Arief Paderi dari Integritas menambahkan, KPU Sumbar juga dinilainya kurang transparan dalam melaporkan besarnya anggaran KPU dalam melaksanakan pilkada. Seperti, penyediaan alat peraga kampanye (APK) dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung atau tender.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua KPU Sumbar, Amnasmen yang memimpin langsung pertemuan menjelaskan, sistem pilkada sekarang berbeda dengan sistem terdahulu. Jika dulu semua calon kepala daerah bebas berkampanye dengan memasang APK maupun memasang iklan di media, tapi sesuai dengan sekarang hal itu tidak boleh lagi. Semuanya dilaksanakan KPU.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Kalau dulu KPU hanya menentukan jadwal dan tempat kampanye, sekarang KPU bertanggungjawab dengan pelaksanaan kampanye itu, menyediakan APK dengan biayanya ditanggung anggaran KPU,: terang Amnasmen.
Mengenai kurang semaraknya baliho yang disinyalir akibat keterlambatan KPU memasang APK, dijawab Kordiv Teknis KPU Sumbar, Mufti Syarfie. Menurutnya, sekarang ini semuanya dikembalikan pada kreatifitas tim kampanye paslon. "KPU telah membagikan 157.000 alat peraga kampanye kepada paslon," terangnya.
Mengenai pengadaan APK, ungkap Mufti, dilakukan secara tender. Hasilnya bisa dilihat di website LPSE Sumbar. "Untuk iklan di media massa, KPU juga sudah mengatur sistemnya untuk masing-masing paslon," terangnya. (vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro