Pilihan Politik Orang Minang Mengiringi Polarisasi Wacana Elit Nasional
Konstelasi serupa juga terjadi di arena Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Calon presiden dari PDIP yaitu Presiden Joko Widodo, harus menelan pil pahit di Sumatera Barat.
Begitu juga Pileg tingkat provinsi (DPRD Sumbar-red) tahun 2004 hingga 2019. PDI Perjuangan hanya mengantongi tiga atau empat kursi, jauh dibandingkan Golkar yang memperoleh 16 kursi (Pileg tahun 2004), Demokrat 14 kursi (Pileg 2009) dan Gerindra 14 kursi (Pileg 2019).
"Membingkai ketidaktertarikan masyarakat Minang di masa sekarang pada PDI Perjuangan dengan mengabaikan historis sosiologis masyarakat itu sendiri, tentunya suatu hal yang kurang lengkap," ungkap Alex. (kyo)
Baca juga: PDIP Sumbar: KPU Wajib Buat Peraturan Merujuk Keputusan Mahkamah Konstitusi
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro