Ini Peta Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumbar per September 2020
VALORAnews - Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A mengungkapkan, Sumatera Barat tercatat mengalami deflasi pada September 2020 ini.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan indeks umum gabungan dua kota di wilayah Sumatera Barat pada September 2020 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,05% (mtm) atau menurun dibandingkan bulan Agustus 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,06% (mtm).
"Laju inflasi Sumatera Barat pada September 2020 tersebut tercatat sama dengan realisasi nasional dan kawasan Sumatera yang juga mengalami deflasi sebesar -0,05% (mtm)," ungkap Wahyu dalam siaran pers yang diterima.
Secara spasial, terang dia, pada September 2020 Kota Padang tercatat mengalami deflasi sebesar -0,05% (mtm) menurun dibandingkan realisasi bulan Agustus 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm). Sementara itu, secara bulanan Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar -0,01% (mtm) meningkat dibandingkan realisasi pada bulan Agustus 2020 yang tercatat mengalami deflasi sebesar -0,17% (mtm).
Baca juga: Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024
Realisasi inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi menjadikannya sebagai kota dengan nilai deflasi tertinggi masing-masing ke-8 dan ke-11 dari 11 kota/kabupaten di kawasan Sumatera yang mengalami deflasi. Selanjutnya secara nasional, Kota Padang dan Bukittinggi secara berturut-turut berada pada peringkat ke-41 dan ke-54 deflasi tertinggi dari 56 kota/kabupaten IHK di Indonesia yang mengalami deflasi
Secara tahunan pergerakan harga pada September 2020 di Sumatera Barat masih menunjukkan inflasi sebesar 0,16% (yoy) meningkat dibandingkan bulan Agustus 2020 yang mengalami deflasi sebesar -0,28% (yoy). Nilai inflasi tahunan Sumatera Barat ini tercatat lebih rendah dari realisasi inflasi nasional sebesar 1,42% (yoy) dan dibandingkan realisasi Kawasan Sumatera sebesar 0,66% (yoy).
Secara tahun berjalan 2020 (s.d September 2020) Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi sebesar 0,31% (ytd) atau meningkat dibandingkan Agustus 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,36% (ytd). Inflasi tahun berjalan ini berada di bawah realisasi inflasi nasional sebesar 0,89% (ytd) dan realisasi Kawasan Sumatera sebesar 0,48% (ytd).
Deflasi Provinsi Sumatera Barat pada September 2020 terutama berasal dari deflasi kelompok transportasi dengan andil deflasi sebesar -0,17%(mtm). Deflasi pada kelompok ini terutama disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara yang tercatat memberikan andil deflasi sebesar -0,17%(mtm) didorong oleh penurunan harga dari maskapai penerbangan akibat masih rendahnya permintaan dan penyesuaian tarif angkutan udara oleh pemerintah.
Di sisi lain, tekanan deflasi pada September 2020 tertahan oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang menyumbang inflasi sebesar 0,12% (mtm). Inflasi pada kelompok ini didorong oleh peningkatan harga komoditas bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, cabai merah, dan jeruk dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,04%; 0,04%; 0,02%; 0,02%; 0,01% (mtm).
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro