Penderita Covid19 Terus Bertambah: Server Aplikasi Vidcon di Luar Negeri, Kejahatan Siber Mengintai
Keseimbangan Ekonomi dan Kesehatan
Wakil Ketua ASITech Indonesia, Toni Surakusumah memperkirakan, di waktu kedepan, penggunaan aplikasi Vidcon akan makin tinggi frekwensinya. Hal ini tak lepas dari wabah Covid19 yang menyerang Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, masih terus menyebar sangat cepat ke seluruh wilayah nusantara.
Data covid19.go.id per tanggal 16 Juni 2020, warga yang positif terjangkit Covid19 telah mencapai angka 40.400. Yang sembuh (15.703 orang), meninggal (2.231 orang). Sampai saat ini, tambah dia, vaksin untuk pengobatan Covid19 juga belum ditemukan, sehingga semua elemen harus tetap waspada.
Segala upaya telah dilakukan pemerintah menangani penyebaran dan penyembuhan masyarakat yang terpapar, mulai dari penerapan social distancing, Work From Home (WFH), Learn From Home (LFH) dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ratusan triliun juga dikucurkan demi memutus rantai penyebaran Covid19.
"Para pengamat ekonomi telah sepakat, kesehatan dan ekonomi jadi sebuah 'trade off' yang harus dijaga secara hati-hati keseimbangannya. Jika alokasi biaya telalu besar pada bidang kesehatan, maka hal ini dapat berdampak buruk pada perekonomian," terangnya.
"Pada akhirnya, hampir semua negara berkembang memilih teori 'survival of the fittest' secara tidak langsung, di mana 'gap' antara kesehatan dan perekonomian harus dibuat lebih sempit lagi," tambah dia.
Pandemik Covid19 ini, menurut Toni, juga telah mengubah secara dramatis wajah pekonomian, perindustrian, pendidikan, kesehatan dan tatanan kehidupan masyarakat Negara Republik Indonesia. Lebih jauh lagi, pandemik juga telah banyak mengubah tatanan kebiasaan normal sebelumnya yang populer dengan istilah menuju ke arah "new normal."
Ditambahkan Dewan Pengarah ASITech Indonesia, Alex Indra Lukman, lembaganya ini siap menjawab tantangan 'new normal' yang lebih efisien dan berdaya saing. "Kami siap bergotong-royong bersama semua elemen masyarakat, dalam menghadapi wabah ini khususnya di dunia teknologi informasi," terangnya.
"ASITech Indonesia siap mendukung dan jadi wadah kolaborasi dan sinergi sumber daya dalam negeri untuk menghadirkan aplikasi 'video conference' dan juga aplikasi daring lainnya yang lebih aman, efisien dan berdaya saing," tambah Alex.
Kolaborasi startup dan BUMN yang jadi anggota ASITech Indonesia, ungkap dia, dapat menjadi kekuatan unik, dimana berbagai model bisnis diharapkan memenuhi kebutuhan mayoritas konsumen di Indonesia, terutama konsumen yang sudah memahami pentingnya akan keamanan data.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PB PSI Gelar Rakernas, Matangkan Persiapan Menuju PON dan Olimpiade
- Alvin Kenedy Dikukuhkan jadi Ketum PB PSI, Ini Harapan Ketum KONI Pusat
- Pengurus PB PBI Hasil Munaslub Temui Ketum KONI, Perkenalan sekaligus Laporkan Rencana Rakornas
- Tri Dukung Turnamen e-Sport di 327 Kecamatan di Sumatera, Uji Ketangguhan Kualitas Jaringan
- Skuad HGCI Siap Taklukan Tim 37 Golf Academy di Final Liga Golf Jakarta Divisi I
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024