Inflasi Sumatera Barat pada Ramadhan dan Idul Fitri di Atas Nasional
VALORAnews - Sumatera Barat mengalami inflasi pada periode Ramadhan 2020. Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum gabungan dua kota di wilayah Sumatera Barat pada Mei 2020, tercatat mengalami inflasi sebesar 0,63% (mtm), meningkat dibandingkan realisasi April 2020 yang mengalami deflasi sebesar -0,41% (mtm).
"Laju inflasi Sumatera Barat pada Mei 2020 tersebut tercatat berada di atas realisasi inflasi nasional sebesar 0,07% (mtm) dan realisasi inflasi Kawasan Sumatera sebesar 0,29% (mtm)," ungkap Kepala Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A dalam siaran pers yang diterima, Rabu (3/6/2020).
Secara spasial, terangnya, pada Mei 2020 Kota Padang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,66% (mtm) meningkat dibandingkan realisasi bulan April 2020 sebesar -0,47% (mtm). Inflasi Kota Padang pada bulan Mei 2020 menjadikannya sebagai kota dengan nilai inflasi tertinggi ke-4 dari 22 kota/kabupaten IHK di kawasan Sumatera yang mengalami inflasi serta berada pada peringkat ke-7 inflasi tertinggi dari 67 kota/kabupaten IHK di Indonesia yang mengalami inflasi.
Pada Mei 2020, Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,39% (mtm) lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi pada bulan April 2020 yang tercatat inflasi sebesar 0,06% (mtm). Realisasi inflasi Kota Bukittinggi menjadikannya sebagai kota dengan nilai inflasi tertinggi ke-13 dari 22 kota/ kabupaten di Kawasan Sumatera yang mengalami inflasi. Selanjutnya secara nasional, Kota Bukittinggi berada pada peringkat ke-22 dari 67 kota/ kabupaten IHK yang mengalami inflasi.
Baca juga: Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024
Secara tahunan pergerakan harga pada Mei 2020 menunjukkan inflasi sebesar 1,28% (yoy) atau menurun dibandingkan realisasi inflasi April 2020 yang sebesar 1,45% (yoy). Nilai inflasi tahunan Sumatera Barat ini tercatat lebih rendah dari realisasi inflasi nasional sebesar 2,19% (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan realisasi Kawasan Sumatera sebesar 1,22% (yoy).
Secara tahun berjalan 2020 (s.d Mei 2020) Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi sebesar 0,60% (ytd) atau meningkat dibandingkan April 2020 yang mengalami deflasi sebesar -0,03% (ytd).
Inflasi Provinsi Sumatera Barat pada Mei 2020 terutama berasal dari inflasi kelompok transportasi. Kelompok transportasi mengalami inflasi dengan andil sebesar 0,48% (mtm) didorong oleh peningkatan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,42% (mtm) dan 0,06% (mtm).
Peningkatan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota sesuai dengan pola historis yang cenderung mengalami kenaikan pada musim mudik lebaran. Pada musim lebaran 3 (tiga) tahun terakhir kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tercatat menyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,79% (mtm) pada Juni 2017; 0,89% (mtm) pada Juni 2018; dan 0,50% (mtm) pada Mei 2019.
Baca juga: OJK Sumbar Edukasi UMKM dan Petani Binaan Bank Indonesia
Peningkatan tarif angkutan udara pada Mei 2020 juga didorong oleh kenaikan tarif batas atas angkutan udara hingga dua kali lipat di beberapa wilayah menyusul dampak Pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan kapasitas penumpang angkutan udara hingga 50%.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro