Inflasi Sumatera Barat pada Ramadhan dan Idul Fitri di Atas Nasional
Kelompok lain yang turut menyumbang inflasi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi dengan andil 0,14% (mtm) didorong oleh peningkatan harga berbagai komoditas bahan makanan antara lain bawang merah dan daging ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,25% (mtm); 0,06% (mtm).
Peningkatan harga bawang merah disebabkan oleh menipisnya pasokan di pasar akibat curah hujan yang berdampak terhadap produktivitas hasil panen. Daging ayam ras mengalami peningkatan harga disebabkan oleh kenaikan permintaan pada musim lebaran dan Idul Fitri.
Sementara itu, beberapa komoditas penyumbang deflasi di kelompok makanan, minuman dan tembakau antara lain cabai merah, bawang putih, ikan tongkol/ ambu-ambu, cabai hijau dan telur ayam ras dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,21% (mtm), -0,04% (mtm), -0,03% (mtm), -0,03% (mtm) dan 0,03% (mtm).
Baca juga: Dharmasraya Tercatat sebagai Penyumbang Realisasi Inflasi Tertinggi Juni 2024
Penurunan harga cabai merah disebabkan oleh melimpahnya pasokan di pasar sehubungan dengan panen raya yang masih berlangsung di wilayah Sumatera Barat. Bawang putih mengalami penurunan harga didorong oleh kecukupan pasokan di pasar setelah adanya relaksasi impor bawang putih oleh pemerintah. Sementara itu penurunan harga ikan tongkol/ikan ambu-ambu, cabai hijau dan telur ayam ras didorong oleh pasokan yang berlimpah di masyarakat. (vry)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia