FISIP Unand Rilis Hasil Kuesioner Penanganan Covid19 di Sumbar, Ini Rekomendasinya

Selasa, 07 April 2020, 23:25 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
FISIP Unand Rilis Hasil Kuesioner Penanganan Covid19 di Sumbar, Ini Rekomendasinya
Koordinator Tim Tanggap Darurat Covid19 FISIP Unand, Aidinil Zetra. (istimewa)

VALORAnews - Struktur Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mulai dari pusat hingga provinsi dan kabupaten kota, tidak banyak membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi dan arahan tentang apa, mengapa dan bagaimana dalam bertindak dalam masa darurat pandemi Corona Viruses Disease (Covid19).

Berbagai dampak sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, psikologi yang ditimbulkan pandemic Covid19 ini, juga belum terantisipasi secara baik. Kebijakan untuk meminta masyarakat stay at home dan social distancing, masih belum diikuti strategi untuk mengatasi berbagai dampaknya.

Demikian sekelumit benang merah yang dapat disimpulkan Tim Tanggap Darurat Covid19 FISIP Unand, merujuk jawaban kuisioner masyarakat yang direspon oleh 260 orang lebih melalui berbagai platform sosial media. Responden yang memberikan tanggapan, memiliki latar belakang pendidikan beragam dan tersebar di seluruh kabupaten kota di Sumatera Barat.

"Tim Tanggap Darurat Covid19 FISIP Unand, menyarankan agar di setiap RT dan Jorong, dibentuk Gugus Tugas, karena gugus tugas di tingkat RT dan Jorong inilah yang paling penting dalam memerangi panularan. Di sinilah perang yang sebenarnya terjadi," ungkap Koordinator Tim Tanggap Darurat Covid19 FISIP Unand, Aidinil Zetra dalam pernyataan tertulis yang diterima, Senin (6/4/2020).

Baca juga: 120 Peserta Workshop Ikuti Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Usaha KTH dan KPS, Ini Harapan Ismunandi Syofyan

Dijelaskan, gugus tugas di tingkatan RT dan Jorong ini bertugas memantau warga yang berstatus PDP, ODP dan Positif Covid19, melaporkan ODP yang tidak memiliki ruang karantina mandiri kepada kelurahan atau nagari, mendata warga berstatus PDP, ODP dan Positif Covid19 serta warga rentan lainnya seperti warga Lansia yang perlu disantuni. Kemudian, memastikan warga di wilayah masing-masing mamatuhi aturan tetap di rumah dan menjaga jarak.

Agar tugas ini berjalan optimal, ungkap dia, perangkat RT dan Jorong mengaktifkan jalur koordinasi tanpa tatap muka atau online dengan warga untuk memantau situasi, mengedukasi warga dengan gejala Covid19 untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, mengedukasi warga agar selalu menggunakan masker.

Lalu, mengidentifikasi, mendata dan melaporkan warga dengan resiko tinggi. Kemudian, mengidentifikasi, mendata dan melaporkan warga dengan gejala Covid19 ke RW, kelurahan atau nagari dengan menggunakan perangkat online, melaporkan ke Puskesmas setempat melalui telepon jika menemukan warga dengan gejala Covid19, mengedukasi tetangga yang pernah kontak dengan warga dengan gejala Covid19 untuk Isolasi Mandiri.

Selanjutnya, menginformasikan langkah tepat pencegahan penularan pada warga sekitar, mengedukasi warga sekitar agar tidak member stigma buruk kepada ODP, PDP dan Positif Covid19, melakukan perlindungan dan pengawasan kepada warga dengan gejala Covid19 atau yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Sekwan dan Tenaga Ahli DPRD Sumbar Dialog dengan Ratusan Mahasiswa HAN FH Unand

Memantau dan mengedukasi para perantau dari negara atau daerah tranmisi Covid19 yang pulang kampung untuk melakukan isolasi mandiri, melibatkan warga dan perantau dalam urun biaya atau menggalang sumbangan untuk kebutuhan penanganan wabah Covid19, melaporkan kepada RW, kelurahan atau nagari, jika ada warga yang tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri agar dipindahkan ke lokasi isolasi bersama yang sudah ditentukan oleh kelurahan atau nagari.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: