Inflasi Sumbar Dipicu Faktor Kenaikan Harga Emas Akibat Isu Pandemi Korona
Inflasi pada kelompok ini terutama disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,08% (mtm) yang didorong oleh ketidakpastian global yang meningkat akibat mewabahnya virus Covid-19.
Kelompok lain yang turut menyumbang inflasi yaitu kelompok transportasi yang mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -1,91% (mtm).
Inflasi pada kelompok transportasi disumbang oleh inflasi angkutan udara dengan andil sebesar 0,02% (mtm) yang disebabkan oleh sudah mulainya arus mudik karena adanya wabah virus Covid-19 dan kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan 1441 H.
Baca juga: Asisten II Agam Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Kenaikan Harga Minyak Goreng jadi Perhatian
Dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, sekaligus merespon perkembangan wabah virus Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian global maupun nasional, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan berbagai upaya pengendalian inflasi di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan oleh TPID Provinsi Sumatera Barat antara lain, penyaluran bahan pangan murah oleh TTIC Sumatera Barat yang dilakukan melalui media pemasaran online. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan di tengah risiko kenaikan harga akibat penyebaran wabah virus Covid-19.
Kemudian, pemantauan ketersediaan pasokan bahan pangan oleh Gubernur Sumatera Barat bersama dengan Asisten Perekonomian, Kepala Dinas Pangan dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Biro AP2BMD dan didampingi Kepala Bulog terutama bagi kebutuhan pokok seperti beras , tepung dan minyak goreng.
Pemenuhan kebutuhan telur dan daging ayam ras menjelang bulan Ramadhan dilakukan dengan pemberian himbauan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat kepada peternak/ produsen untuk meningkatkan kapasitas kandang sebesar 30%.
BULOG terus melakukan upaya pengendalian harga beras melalui operasi pasar yang rutin dilakukan kepada pedagang serta pengadaan impor gula pasir yang saat ini pasokannya kosong.
Peningkatan koordinasi seluruh anggota TPID untuk menjaga kecukupan pasokan bahan makanan dan kebutuhan masyarakat lainnya di wilayah Sumatera Barat menjelang bulan Ramadhan. Koordinasi juga dilakukan untuk memastikan keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi bahan makanan tetap terjaga di tengah merebaknya virus Covid-19 yang membatasi kegiatan perekonomian masyarakat.
Kedepan, diharapkan sinergi dan koordinasi TPID Provinsi, TPID Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan Pemerintah Pusat dapat terus ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi daerah. (vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro