Bendungan Batang Jalamu Masih Darurat Pascajebol, Ratusan Warga Khawatir
VALORAnews - Bendungan Batang Jalamu di Kanagarian IV Koto Ilia, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Selasa (26/6/2019) jebol dihantam banjir bandang. Jebolnya tanggul yang dibangun pada 1980 ini, akibat curah hujan yang tinggi.
Akibat dari jebolnya bendungan tersebut walau tidak sampai merendam rumah warga, genangan air sempat mengganggu aktivitas belajar mengajar sebuah sekolah yang ada di pinggiran Batang Jalamu.
Kapalo Kampung Kapalo Banda Jalamu, Budiantoni yang ditemui di lokasi mengatakan, air sempat masuk ke SD 20 dan SMP 4 yang lokasinya lebih rendah.
"Petugas BPBD dibantu masyarakat sudah melakukan pembersihan di dua sekolah tersebut," terang Budiantoni saat ditemui di lokasi bendungan, Jumat (22/11/2019).
Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT
Sawah Terancam Kekeringan
Jebolnya bendungan ini membuat sawah milik penduduk terancam kekeringan. Bendungan Batang Jalamu selama ini dipergunakan untuk mengaliri sekitar 770 Ha sawah. Saat ini, BPBD sedang melakukan perbaikan darurat agar bendungan segera dapat dipergunakan.
Kalaksa BPBD Pesisir Selatan, Herman Budianto mengatakan, untuk sementara pihaknya melakukan upaya perbaikan sementara terhadap bendungan.
"Kita juga sudah membangun tanggul sementara di sepanjang aliran sungai, guna mengantisipasi luapan air ke pemukiman penduduk," ujar Herman.
Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Masyarakat jangan Takut Melaporkan Kecurangan
Guna perbaikan tersebut, BPBD sudah mengeluarkan anggaran sekitar Rp30 juta.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia