Driver Ojol Bawa Pulang Jenazah Putra Sejawat, Dirut: Kami Tidak Pernah Menangguhkan, Maaf
VALORAnews- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Yusirwan Yusuf meminta maaf, atas kegaduhan yang terjadi akibat kesalahan komunikasi dan kesalahpahaman dalam proses pemulangan jenazah balita, Muhammad Khalif Putra, Selasa (19/11/2019). Diketahui, Khalif merupakan putra dari salah seorang driver ojek online (Ojol) di Padang.
"Kami memohonkan maaf kepada seluruh pihak atas kegaduhan ini, dan tentunya kami akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat," ujar Yusirwan dalam keterangan tertulisnya tentang informasi di media sosial tentang penangguhan jenazah bayi karena tidak mampu membayar biaya selama dalam perawatan di rumah sakit.
Ditegaskan Yusirwan, manajemen RSUP M Djamil tidak pernah melakukan penahanan jenazah karena tidak mampu membayar. Menurutnya, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pemulangan jenazah yang meninggal, terdapat serangkaian proses administrasi yang mesti dilakukan pihak keluarga. Namun seringkali, komunikasi menjadi kendala yang menyebabkan salah pemahaman.
"Kami (RSUP-red) tidak pernah melakukan penahan, karena tidak bisa membayar. Namun, untuk proses kepulangan jenazah tentu ada prosedur yang harus dilakukan. Kami menyayangkan, viralnya informasi yang berkembang melalui media sosial yang menyebut, karena tidak bisa bayar, RSUP Djamil tangguhkan kepulangan jenazah," ujar Yusirwan sore.
Baca juga: HUT ke-69 RSUP M Djamil Padang, Gubernur Sorot Defisit Budaya Melayani Paramedis
Terkait kondisi yang terjadi, ungkap dia, pengambilan jenazah Muhammad Khalif Putra dilakukan oknum massa Ojol yang terjadi secara tiba-tiba, meski sempat dilarang petugas rumah sakit karena orangtua pasien sedang mengurus adminstrasi dalam hal pertanggungjawaban pembayaran, surat kematian. Juga prosedur lainnya, termasuk dalam hal ini cara pengangkutan jenazah menuju rumah duka.
"Dalam hal pengurusan adminstasi, tentu perlu adanya kejelasan surat-surat, keterangan kematian dan juga termasuk cara bayar, artinya di sini tidak ada korelasinya antara tidak mampu membayar dengan penangguhan jenazah. Sementara oknum Ojol datang dengan masa membawa jenazah yang berada di instalasi jenazah. Ini sangat kami sayangkan," tegasnya.
Yusirwan menyebut, selama ini, jika pun ada keluarga jenazah yang tidak mampu membayar tagihan perawatan, pihak rumah sakit akan memberikan bantuan jalan keluar.
"Kami di sini akan membantu, jika adanya keluarga pasien yang kesulitan membayar biaya perawatan dan menunjukkan jalan keluarnya, apalagi ini jenazah. Secara agama pun kita harus menyegerakan, apalagi ini sampai diinfokan ditangguhkan," pungkasnya.
Baca juga: RSUP M Djamil Raih Akreditasi A, Yusirwan: 500 Orang Siap Dilatih per Pekan
Meski demikian, Yusirwan mengajak semua pihak menyadari, di rumah sakit ada prosedur administrasi untuk pertanggungjawabkan melalui serangkaian proses administasi yang ada.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro