Masjid Raya Mahal, Suprapto: Disain Tahan Gempa sekaligus Lokasi Evakuasi Vertikal
VALORAnews - Kepala Dinas Prasaranan Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Barat, Suprato mengakui, anggaran pembangunan masjid dan menara terkesan besar, karena bangunan dimaksud dirancang aman gempa.
Hal ini, terangnya, sesuai ketentuan Kementerian PU, bahwa untuk pembangunan infrastruktur di daerah Sumbar sebagai daerah rawan bencana gempa, membutuhkan biaya besar, tidak sama dengan daerah-daerah lain. Untuk biaya menara 99 Masjid mencapai Rp85 miliar, karena juga diperuntukan untuk menunjang kegiatan pariwisata, dimana menara hampir sama nantinya seperti kegiatan di Monas Jakarta.
"Masjid Raya itu, didesain tahan gempa. Bahkan bangunan ini dijadikan sebagai tempat evakuasi vertical. Kalaupun harus dievaluasi, ya kita lakukan," ujar Suprapto disela-sela kunjungan Wapres RI, Jusuf Kalla ke Sumbar, Minggu (23/8/2015). (Baca: Masjid Dibangun Model Proyek, Jusuf Kalla: Dunia Akhirat Kena Itu)
Sebelumnya, Wapres RI, Jusuf Kalla berpendapat, pola penganggaran dan pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat, tidak seharusnya menggunakan gaya proyek. Kalaupun menggunakan metode proyek, seharusnya dibedakan dengan proyek lain seperti pembangunan gedung ataupun kantor. Selain itu, anggaran pembangunannya juga dinilai terlalu besar.
Baca juga: Mahyeldi jadi Khatib Shalat Idul Adha 1445 H di Masjid Raya Sumbar, Ini Pesan Audy Joinaldy
"Saya sama Irman (Ketua DPD RI Irman Gusman-red) sudah lihat anggarannya. Menara Rp80 miliar, menara apa itu? Satu gedung saja hanya butuh Rp10 miliar. Kalau pengurus masjid yang bikin, tidak sampai setengahnya," ungkap Jusuf Kalla saat meninjau pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro