Peringatan HAN 2019 Padang Dipusatkan di Ponpes Hamka II

Minggu, 08 September 2019, 17:30 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Peringatan HAN 2019 Padang Dipusatkan di Ponpes Hamka II
Wako Padang, Mahyeldi didampingi Harneli Bahar (ketua TP PKK) memberikan kesempatan pada siswa Pesantren Modern Terpadu Prof Dr Hamka II, Aie Pacah Kota Padang, berdialog dengan Menkes RI, Nila Moeluk, Ahad pagi (8/9/2019). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Menurut wali kota peraih anugerah penghargaan Sahabat Ramah Anak 2019 itu, alasan semua itu dilakukan tentunya mengingat Indonesia yang akan memasuki 'bonus demografi'. Apalagi seperti diungkapkan Presiden RI, bahwa pada 2040-an Indonesia akan menjadi salah satu dari empat negara besar di dunia.

"Siapa yang akan menentukan nantinya tentu adalah anak-anak dan generasi saat ini. Merekalah yang akan jadi pemimpin pada waktu itu, dan itulah makanya Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR dan seluruh kementerian memberikan perhatian serius kepada generasi muda atau kaum milenial melalui momentum peringatan hari anak nasional. Dimana hal itu dipesankan kepada kepala daerah, pengelola pesantren, sekolah dan seluruh rakyat di negara ini," jelas Mahyeldi.

Sementara itu, Nila Moeloek terlihat menyapa semua peserta video conference yang dilangsungkan di masjid kawasan Pesantren Modern Terpadu Prof Dr Hamka itu. Dalam sambutannya Nila menyampaikan apresiasi pemerintah daerah dan jajaran yang telah berkontribusi dalam peringatan HAN 2019 yang jatuh setiap 23 Juli.

Baca juga: Ini Harapan Gubernur Sumbar pada Peringatan Harhubnas 2024

"Peringatan HAN merupakan bentuk kepedulian bangsa Indonesia terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak, sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal," jelas Nila.

Pada peringatan HAN tahun ini, kata dia, yaitu mengangkat tema menguatkan peran keluarga dalam perlindungan anak. Sehingga rangkaian kegiatan yang dilakukan melibatkan anak-anak dan orang tua/wali di rumah susun atau pesantren.

Alasan kenapa memilih di rumah susun atau di pesantren, jelasnya, karena rumah susun saat ini telah berkembang menjadi tren hunian terutama di perkotaan sebagai solusi tepat tinggal yang layak dalam keterbatasan lahan.

"Begitu juga dengan budaya menyekolahkan anak di pesantren sebagai alternatif pendidikan, keduanya menciptakan kebutuhan anak keterampilan mendidik anak melalui pendekatan yang berbeda," jelas Nila.

Setiap rumah susun atau pondok pesantren yang terlibat dalam acara ini, terangnya, ternyata memiliki banyak terobosan yang pada akhirnya pelaksanaannya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan para penghuninya.

"Harapan kita tentu, melalui rangkaian acara peringatan HAN 2019 ini, menjadi salah satu bentuk pembinaan keluarga yang mengembalikan fungsi tempat tinggal dan keluarga sebagai cikal bakal lahirnya generasi penerus yang sehat, cerdas dan berbudi luhur."

"Mari kita jadikan HAN 2019 ini menjadi momentum pengingat keluarga baik keluarga inti maupun keluarga pengganti untuk terus mewujudkan pengasuhan yang baik dan mengacu pada pemenuhan hak dan perlindungan anak sehingga anak dapat mencapai potensi terbaiknya," tutupnya. (rls/vry)

Halaman:
1 2
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: