Petani Asal Limbanang Bakal Bertemu Presiden, Ini Prestasinya
Halim bisa melahirkan berbagai inovasi di bidang budidaya, melakukan pemurniaan benih cabai, berikutnya melakukan pengembangan budidaya cabai unggul lokal Lokal Talang Barangkai (Lotanbar) yang ia temukan sindiri pada 2009.
Berikutnya membuat inovasi yang disebutnya dengan nama Payung Cabai Lotanbar "Pacar" dengan pemanfaatan kemasan minuman ringan. Di samping itu ia juga inovasi yang dinamai Selimut Aman Lotanbar "Selamat" pada tanaman Cabai.
Dari inovasi "Pacar" tersebut Halim mampu berusaha tani cabai dengan keuntungan yang antara lain berkurangnya jumlah tenaga kerja, melindungi tanaman dari serangga pemotong bibit dan mengurangi pemakaian benih.
Sementara dari inovasi "Selamat" ia mampu mendapatkan keuntungan di antaranya mengurangi jumlah tenaga kerja, melindungi cabai dari serangan kutu kebul, trips dan mizus serta OPT lainnya serta menjaga kelembaban dan mengurangi biaya usaha tnai.
Khusus mengenai varietas unggul lokal cabai Lotanbar temuannya, Halim mengatakan, memiliki keunggulan antara lain pada cabang ke 1 berbuah lebih dari 1 (1-6 buah), buah tahan simpan, tahan hama dan penyakit serta umur lebih panjang. Selain itu perawatannya juga lebih mudah.
Berbagai inovasi itu sudah mulai ia lakukan sejak menekuni usaha pertanian dan memperhatikan teknologi budidaya terutama komoditi: cabai, padi dan kakao sejak 2016. Berikutnya pada tahun 2010 ia mulai melakukan seleksi terhadap varietas unggul lokal cabai Lotanbar, untuk melakukan pemurnian awal Lotanbar dengan bimbingan penyuluh pertanian/PHP.
Kegiatan ini mendapatkan kunjungan dan bimbingan dari Prof M Syukur, guru besar/pemulia tanaman dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Menariknya, varietas unggul lokal Lotanbar tersebut tidak saja dikenal di Kabupaten Limapuluh Kota, namun juga telah berkembang di kabupaten lainnya seperti Sijunjung, Solok, Sawahlunto, Agam, Pasaman, Tanahdatar, Padang dan Dharmasraya.
Berbagai ilmu dan inovasi itu, kata Halim, telah ia sebarkan melalui media sosial seperti facebook, di samping juga melayani diskusi langsung ke kebunnya di Kabupaten Limapuluh Kota. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya