Kondisi Gedung PPLP Sumbar Memiriskan, Hidayat: Baiknya Pengelolaan Sistem BLUD
VALORAnews - Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Hidayat menemukan kondisi asrama atlet di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumbar di kawasan Sungai Sapiah, Kecamatan Kuranji, Padang, dalam kondisi memprihatinkan. Selain itu, dia juga menilai, sarana pendukung untuk kebugaran atlet pelajar ini, juga sudah ketinggalan.
"Di tengah sarana prasarana pendukung yang seadanya ini, atlet pelajar kita tetap menorehkan prestasi membanggakan Ranah Minang. Kita juga mengapresiasi Dinas Pendidikan Sumbar melalui UPTD Kebakatan Olahraga (KBOR) yang masih bisa mengelola fasilitas ini, walaupun dengan anggaran yang terbatas," ujar Hidayat disela-sela tinjauan ke PPLP Sumbar, Sabtu (6/7/2019) lalu.
Kunjungan Hidayat ini disambut Kepala UPTD Kebakatan Olahraga (KBOR) Dispora Sumbar, Rafli Efendi serta sejumlah pelatih. Politisi Partai Gerindra Dapil Kota Padang ini juga menyempatkan diri, untuk berkeliling sejumlah asrama yang ada di komplek PPLP ini.
Saat meninjau salah satu asrama di bagian utara PPLP yang berada di Sungai Sapih, Kuranji, terlihat sebagian besar kamar sudah tidak memiliki jendela dan kamar mandi. Sehingga, penghuninya terpaksa menumpang mandi ke asrama sepakbola, di lokasi yang tak terlalu jauh dari situ. Asrama dengan delapan kamar ini, dihuni atlet balap sepeda, gulat dan lainnya.
Ketika melihat dari luar, cat gedung asrama ini tampak kusam. Tangga juga sudah tak layak lagi dilalui karena sudah miring. Mungkin akibat struktur tanah lahan gedung tersebut yang sebelumnya rawa-rawa. Meskipun begitu, kontruksi bangunan tersebut tampak masih berdiri seperti semula.
Kondisi di dalam gedung, tak kalah memiriskan. Lotengnya sudah rusak, beberapa daun pintu sudah tidak ada alias hilang. Daun jendela juga sudah kabur entah kemana. Nyaris di seluruh dinding asrama, kondisinya seperti tak tersentuh cat. Aroma kurang sedap yang menyeruak dari dalam asrama, makin menyempurnakan kesemrawutan gedung tersebut.
Ketika mengintip ke kamar atlet, kondisi tempat istirahat mereka tak kalah memiriskannya. Sebagian besar dipan tempat tidur yang terbuat dari besi, kondisinya rusak. Sehingga, para atlet terpaksa menggelar tikar dan kasur di lantai. Karena tidak ada daun jendela di kamar, mereka menutupnya dengan spanduk seadanya. Jika hujan, tempias membasahi kamar.
Di dalam kamar, juga tak dilengkapi dengan lemari sehingga tidak ada tempat menyimpan peralatan latihan pribadi maupun pakaian--yang akhirnya disimpan di dalam tas. Keberadaan asrama yang dibangun era tahun 80-an tersebut, kondisinya bisa dikatakan sangat jauh dari kata layak.
Kondisi fisik gedung yang awut-awutan, tentu akan berimbas pada kesehatan atlet. Mereka tidak akan mendapatkan istirahat yang nyaman, yang akhirnya akan mempengaruhi kebugaran para atlet untuk mengikuti rutinitas latihan harian mereka.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Bencana Lahar Dingin Sumbar, BSI Bantu Rp200 Juta, Apical Grup Distribusikan 6 Ton Minyak Goreng
- FK IJK Donasikan Logistik Pendukung Kebutuhan Harian Senilai Rp837 juta, Diserahkan Langsung ke Korban
- Presiden Jokowi akan Kunjungi Korban Bencana Sumbar Selasa Besok, Ini Lokasi yang Didatangi
- BWSS V Identifikasi Tumpukan Sisa Material Erupsi Gunung Marapi di Nagari Pandai Sikek Jarak 3 Km
- Update Banjir Bandang, 2 Jenazah di RSUD Tanah Datar dan 3 Jenazah di RSUD Sijunjung Belum Teridentifikasi