Sumbar Alami Deflasi Pertama di 2019, Ini Analisis Pemicunya

Senin, 04 Maret 2019, 16:58 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Sumbar Alami Deflasi Pertama di 2019, Ini Analisis Pemicunya
Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumbar, Endy Dwi Tjahjono.

VALORAnews - Sumatera Barat mengalami deflasi pertama pada tahun ini, periode Februari 2019. Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,45% (mtm) atau turun dibandingkan realisasi Januari 2019 yang mencatat inflasi sebesar 0,17 % (mtm).

"Laju inflasi bulanan pada Februari 2019 tercatat lebih rendah dibandingkan historis rata-rata periode Februari 3 tahun terakhir (2016-2018) yang sebesar 0,15% (mtm)," ungkap Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumbar, Endy Dwi Tjahjono dalam keterangan pers di Padang, Senin (4/3/2019).

Dikatakan, laju deflasi Sumatera Barat lebih dalam dibandingkan capaian deflasi di kawasan Sumatera yang sebesar 0,25% (mtm) dan deflasi nasional yang sebesar 0,08% (mtm). Besaran deflasi Februari 2019 menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi terendah ke-8 dari 29 provinsi yang mengalami deflasi di seluruh Indonesia. Deflasi tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo, deflasi 0,68% mtm.

Secara tahunan, urainya, pergerakan harga pada Februari 2019 menunjukkan inflasi sebesar 1,95% (yoy) atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,30% (yoy). Sedangkan secara tahun berjalan (Januari - Februari 2019), Sumatera Barat mengalami deflasi sebesar 0,28% (ytd) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang masih mengalami deflasi sebesar 0,17% (ytd).

Baca juga: Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024

Deflasi bulanan Sumatera Barat terutama disumbang oleh kelompok bahan makanan. Laju deflasi kelompok bahan makanan pada Februari 2019 tercatat sebesar 2,51% (rntrn) atau lebih dalam dibandingan deflasi Januari 2019 yang sebesar 0,81 % (mtm).

"Masih berlangsungnya deflasi kelompok tersebut terutama dipicu oleh penurunan harga hortikultura (cabai merah dan bawang merah), beras, dan daging ayam ras," ungkapnya.

Penurunan harga cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,49% (mtm); 0,12 % (mtm); 0,02% (mtm), dan 0,02 % (mtm) terhadap deflasi Sumatera Barat. Menurunnya harga cabai merah disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari luar Sumatera Barat, khususnya Aceh dan Medan, sehingga dapat menekan harga cabai merah lokal dan Jawa.

Sedangkan harga bawang merah terpantau turun karena hasil panen yang melimpah dari dalam Sumatera Barat, yakni Alahan Panjang. Turunnya harga beras terjadi karena peningkatan produksi seiring dengan cuaca yang lebih kondusif untuk pengeringan gabah.

Baca juga: Sumbar Diancam Deflasi, Albert: Visi Ekonomi Calon Kepala Daerah Tak Jelas, Kemampuan Keuangan Rendah Pula

Sementara itu, deflasi pada komoditas daging ayam ras merupakan imbas dari turunnya harga pakan ternak akibat melimpahnya pasokan impor jagung. Selain penurunan harga dari kelompok bahan makanan, deflasi juga disumbang dari penurunan harga bensin.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI