Inilah Sembilan Kyai Hasil Sistem Ahwa
VALORAnews - Setelah melalui perdebatan panjang selama agenda muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015, lebih-lebih di komisi organisasi dan sidang pleno gabungan, akhirnya sidang muktamar memutuskan pemilihan Rois Am dilakukan melalui sistem ahlul halli Wal 'Aqli (Ahwa).
"Pelaksanaan teknisnya, Rais Syuriyah PWNU dan PC akan mengusulkan 9 orang nama ulama untuk dipilih seluruh syuriyah. Kemudian, syuriyah akan menetapkan Rois berdasarkan peringkat tertinggi," kata Rais Syuriyah PWNU Sumbar, Buya H Zainal MS, beberapa saat lalu.
Di sisi lain, salah satu peserta dari Maluku mengatakan, kesepakatan yang dicapai dalam forum pleno gabungan itu, terkesan didiktekan kepada peserta muktamar agar pemilihan dilakukan melalui mekanisme Ahwa ini.
Saat berita ini diturunkan, para peserta dari unsur Rais Syuriyah PW dan PC NU, sedang diverifikasi oleh panitia, untuk melaksanakan musyawarah dengan sistem Ahwa.
Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT
Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan antara pihak yang mendukung Ahwa dan yang menolak. Calon Rois Am PBNU, Gus Mus adalah yang menolak penerapan sistem itu kedalam pemilihan, karena pemilihan sistem Ahwa tidak sesuai AD/ART.
Sementara, kubu KH Said Aqil Siradj merupakan pihak yang mengusulkan dan mempertahankan mekansime Ahwa ini.
Siangnya, muktamirin dalam Sidang Pleno Komisi Organisasi yang dipimpin Anggota Syuriah PBNU Kiai Ishomuddin di Alun-alun Jombang, sembilan kiai terpilih jadi tim AHWA. Mereka akan ditugasi memilih Rais Aam PBNU untuk periode 2015-2020 dengan cara musyawarah.
Sembilan nama tersebut adalah Maruf Amin (Jakarta) dengan 333 suara, Nawawi Abdul Jalil (Pasuruan) yang meraih 302 suara, Tuanku Guru Tirmudzi (NTB) yang mendapat 298 suara. Lalu Kholilu Rahman (Kalsel) yang mendapat 273 suara, Dimyati Rois (Jateng) meraih 236 suara, Ali Akbar Marboen (Medan, Sumut) dengan 186 suara.
Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Masyarakat jangan Takut Melaporkan Kecurangan
Kemudian, Maktum Hanan (Cirebon, Jabar) yang meraih 162 suara, Maemun Zubair (Sarang Jateng) dengan 156 suara dan Mas Subadar (Pasuruan) yang mendapatkan 135 suara. Nantinya, sembilan nama itu lah yang akan melakukan musyawarah untuk menentukan Rais Aam PBNU. (pl7)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- DPR RI: Iven Pariwisata jadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Sumbar di Lajur Positif Semester I 2023
- Digugat ke PN Jakarta Selatan, BANI Yakin Putusan Majelis Arbiter Kuat
- Kembangkan Potensi Wisata Pulau Bangka, Ini Saran Selebriti Rafi Ahmad
- Ini Nama dan Lokasi 32 Bandara Internasional di Indonesia, Sebagian akan Dipangkas Menteri BUMN
- Masuk Monas Mesti Pakai JakCard, Ini Harga dan Tarif Masuk Januari 2023