Kreasi Desainer Minang Diminta Tak Tercerabut dari Adat dan Budaya
VALORAnews -- Empat belas desainer menampilkan rancangan bertajuk Singularity pada pagelaran Art Fashion and Culture 2018 di Padang, Jumat (14/12/2018) malam. Rancangan para desainer yang tergabung dalam Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Padang itu, sesuai dengan prakiraan trend 2019/2020.
"Kami mengapresiasi gelaran karya ekonomi kreatif anak bangsa, khususnya Sumbar. Lewat iven ini akan memotivasi para pelaku untuk terus berkarya, berinovasi dan berkolaborasi. Baik kolaborasi antar-pelaku ekonomi kreatif, pemerintah dan masyarakat," kata Ketua Dekranasda Sumbar, Nevi Zuriana, kepada wartawan usai membuka iven itu.
Para desainer yang tampil diajang itu terdiri dari 7 desainer muda (introduction desainer) dan 7 desainer mahir. Para desainer muda itu yakni Buma by Bunga Martassa (Tropical Breeze), Johan Kurniawan (Rosea), Ekcho Rama Khardio (Bunka), Winaya (Slush), Mayenti Tianda Kebaya (The Lap of Luxury), MR Soegito (Kurtaku) dan Nancy AB (1.000 Ramo Ramo Kapujan).
(Desainer IFC Padang); Ressidona (The Treasury of Egypt), Riko Keket (Broken Crown), Alvy Oktrisni (Mr S part2), Rela Tulusia (Imperium), Berry Mirsha (Aequor), De Irma (Diverse) dan Fomalhaut Zamel (Baroque).
Baca juga: PLN Bantu Rp75 Juta, Warga Ikut Berpartisipasi, Hasilnya Jalan Usaha Tani Sepanjang 300 Meter
Di samping pagelaran busana, pada malam puncak acara gala dinner ini juga menampilkan tarian, nyanyian dan pemutaran film. Art Fashion and Culture 2018 ini bertambah semarak, dengan kehadiran artis ibu kota, Fitri Carlina.
Nevi mengharapkan, iven ini bisa menggerakan ekonomi masyarakat. "Jangan melupakan, kita bisa berkembang sesuai perkembangan zaman dan diterima semua kalangan, termasuk dunia internasional," harapnya.
Sementara, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sumbar, Derliati mengatakan, pihaknya saat ini berupaya membuka ruang bagi pekerja kreatif untuk menyalurkan karya mereka. Kegiatan ini diharapkan berdampak terhadap usaha kreatif dan mampu menggaet wisatawan datang ke Sumbar.
"Pemerintah tidak menghalangi seseorang untuk mengekspresikan diri melalui karya-karya mereka terutama di bidang fashion. Namun dalam pelaksanaannya, para desainer harus berhat-hati terhadap rambu-rambu yang ada, sehingga mereka dapat berkarya dengan tetap menjunjung falsafah adat, Adat Basandi Syara-Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK)," ucapnya.
Baca juga: Nevi Zuairina: Pendidikan Agama jadikan Siswa Individu yang Bertanggungjawab
Sementara itu, National Board IFC, Fomalhaut Zamel mengatakan, kegiatan ini kolaborasi antara Dinas Pariwisata Sumbar dengan IFC. Di mana, Art Fashion and Culture 2018 ini merupakan penggabungan seni dan fashion dalam berbudaya di Ranah Minang.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024