Kreasi Desainer Minang Diminta Tak Tercerabut dari Adat dan Budaya

Jumat, 14 Desember 2018, 22:08 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Kreasi Desainer Minang Diminta Tak Tercerabut dari Adat dan Budaya
Ketua Dekranasda Sumbar bersama panita dan para designer Sumbar pada press confrence Art and Fashion Culture 2018 di Padang. (veby rikiyanto/valoranews)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

"AFC 2018 hadir sebagai pemicu kesadaran akan pentingnya pengetahuan budaya dan menunjang dinamika budaya selalu berkembang. Sebelumnya, sudah menggelar Minangkabau Fashion Festival. Iven ini sudah melahirkan desainer muda berbakat," ucapnya.

Ketua IFC Chapter Padang, Berry Mirsha menambahkan, tema Art Fashion and Culture 2018, 'Singularaty' bermakna sebagai perubahan zaman dan menggambarkan kehidupan mengalami pergeseran teknologi dan masa depan belum pasti.

"Dalam tema ini terdapat unsur pertanyaan, kekhawatiran, optimisme dan harapan yang akan terjadi di masa mendatang," katanya.

Baca juga: PKS Payakumbuh Konsolidasikan Saksi Pemilu 2024, Nevi Zuairina: Jaga dan Hormati Hak Pemilih

Karya-karya 14 desainer itu dibagi dalam empat klaster akan jadi trend 2019/2020. Yakni Exuberant, Neo Medieval, Svarga dan Cortex. "Kita akan menampilkan budaya lokal dalam tampilan global. Mulai dari tenun, batik minang, motif pandai sikek dikemas dalam tren global tersebut," kata desainer asal Payakumbuh ini. (vry)

Halaman:
1 2

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024