BI Nilai Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2019 Potensi Melambat, Begini Analisanya
VALORAnews - Kondisi neraca perdagangan tidak seimbang di Indonesia, dimana jumlah pemasukan dari ekspor dibanding pengeluaran dari sektor impor, jadi sentimen negatif dan menimbulkan kekhawatiran para investor. Faktor psiologis tersebut, mengakibatkan depresiasi terhadap nilai tukar rupiah.
Selain itu, perang dagang antara dua poros kekuatan ekonomi dunia yaitu Amerika dan China, juga berdampak terhadap perekonomian negara lain termasuk Indonesia.
"Salah satu kebijakan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah adalah dengan menaikan suku bunga perbankan. Walau demikian, secara nasional pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya," ungkap Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Sumaterara Barat, Bimo Epyanto pada pelatihan wartawan, di Yogyakarta, Kamis (15/11/2018).
Hal ini, terang Bimo, membuktikan kalau program pemerintah dalan meningkatkan pertumbuhan cukup baik. Secara umum, terangnya, inflasi di Indonesia relatif terkendali. Inflasi yang meningkat terjadi di Sulawesi yang dipengaruhi oleh bencana alam.
Baca juga: Pemilu, Ramadhan serta Lebaran Dorong Ekonomi Sumbar Tumbuh Kuat di Triwulan I 2024
"Untuk sumbar, pertumbuhan ekonominya masih di atas pertumbuhan nasional. Walau demikian, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Sumbar 2018 lebih rendah dari dua tahun sebelumnya," ungkap Bimo.
Perekonomian Sumbar, ungkap dia, bertumpu pada sektor usaha konsumtif seperti pertanian. "Perekonomian demikian, cenderung tidak berkelanjutan dan dikhawatirkan tahun mendatang akan lebih rendah dari nasional," kata Bimo menganalisa.
"Sektor usaha konsumtif di bidang pertanian ini, nilai tambahnya rendah," tambahnya.
Secara nasional, terang Bimo, perkembangan inflasi Sumbar berada di peringkat 13, sementara untuk Sumatera, Sumbar berada diperingkat 3.
Baca juga: PDRB Sumbar Posisi Oktober 2023 Tumbuh 4,30 Persen, DPK Perbankan juga Membaik
Pada triwulan IV/2018 ini, terang Bimo, inflasi diperkirakan mencapai 5,0 sampai 5,4%. Sementara, pertumbuhan ekonomi 2018 secara keseluruhan 4,8 hingga 5,2%.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro