Lima Nagari di Solsel jadi Lokus Evaluasi Pemanfaatan Dana Desa

Rabu, 24 Oktober 2018, 21:29 WIB | Wisata | Kab. Solok Selatan
Lima Nagari di Solsel jadi Lokus Evaluasi Pemanfaatan Dana Desa
Ketua Program S2 Magister Administrasi Publik Unand, Dr Samsurizaldi.

VALORAnews - Lima Nagari di Kabupaten Solok Selatan, dijadikan sebagai lokus kajian evaluasi pemanfaatan dana desa (DD) menuju desa mandiri di Sumbar. Penelitiannya akan dilakukan Universitas Andalas (Unand).

Ketua Program S2 Magister Administrasi Publik yang merupakan tim ahli penelitian Unand, Dr Samsurizaldi mengatakan, Solok Selatan menjadi lokus kajian karena data rata-rata IDM Kabupaten itu hampir mendekati sama dengan rata-rata Sumbar.

"Ada daerah yang IDM-nya di atas dan di bawah Sumbar. Untuk sampel, diambil yang di tengah jadi dipilih Solok Selatan. Jadi, kriteria pemilihan itu ditentukan oleh IDM," ujarnya.

Menurutnya, penelitian di Solok Selatan ada di lima nagari (desa adat) sampel, karena status desa membangun ada lima kriteria yaitu sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan mandiri.

Baca juga: Narasumber di Unand, Supardi Tantang Perguruan Tinggi Kawal Pilkada Nasional Serentak 2024

Untuk nagari sangat tertinggal diwakili Padang Limau Sundai, tertinggal di Pauah Duo Nan Batigo, berkembang Koto Baru, Nagari Maju Pakan Rabaa dan Mandiri Nagari Lubuak Malako.

Yang dilakukan Unand, katanya, mengkaji dan mendata dengan kuisioner yang sudah dipersiapkan oleh kementerian. Penelitian akan didampingi 10 orang enumerator yang berasal dari mahasiswa program S1 dan S2 Unand. Mereka akan ditempatkan dua orang per nagari dan bekerja selama satu bulan.

Ia menyebutkan, data yang didapat nantinya akan diolah, hasilnya akan jadi bahan informasi kebijakan mulai dari tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.

"Penelitian ini untuk melihat apakah efektif penggunaan DD. Kalau tidak dimana masalahnya dan tujuannya untuk kebijakan dan perencanaan," ujarnya.

Baca juga: Halal Bihalal Civitas Akademika Unand, Rektor: Mari Berjabat Tangan karena itu Menghilangkan Dendam

Program ini dilaksanakan di seluruh Indonesia dan masing-masing provinsi ada satu kabupaten yang dijadikan sampel dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi. Untuk Sumbar, yang melaksanakan Unand.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: