BAB Sembarangan Picu Penyebaran Bakteri Gizi Buruk

Senin, 10 September 2018, 21:06 WIB | Kabar Daerah | Kab. Padang Pariaman
BAB Sembarangan Picu Penyebaran Bakteri Gizi Buruk
Asisten I Setdakab Padangpariaman, Idarusalam memberikan arahan Rapat Koordinasi Percepatan Program Nagari ODF serta Peran Lintas Sektor Terkait dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Padangpariaman, Senin (10/9/2018), di masjid Baitul Makmur, Nagari Kapal
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Asisten I Setdakab Padangpariaman, Idarusalam mengungkapkan, hingga bulan ini sudah 60 persen warga Padangpariaman sudah memiliki akses jamban yang sehat. Sisanya, 40 persen masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

"Bupati Padangpariaman menginginkan 100 persen warga memiliki jamban yang sehat. Sehingga, tidak ada lagi warga yang melakukan BABS," terang Idarusalam pada Rapat Koordinasi Percepatan Program Nagari ODF serta Peran Lintas Sektor Terkait dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Padangpariaman, Senin (10/9/2018), di masjid Baitul Makmur, Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris.

Menurut Idarusalam, orang yang melakukan buang air besar sembarangan, berarti hidup tidak bersih. Padahal, hidup bersih tersebut merupakan kewajiban bagi umat Islam. Kita jangan menyebarkan penyakit pada keluarga, tetangga, kerabat maupun orang lain. "Buang air besar sembarangan sangat berpeluang menyebarkan penyakit melalui kotoran yang dihasilkan seseorang," tutur Idarusalam.

Dampak BABS dapat menyebarkan bakteri yang menyebabkan gizi buruk bagi bayi, stunting, pertumbuhan otak anak tidak cerdas, penyebaran penyakit diare dan sebagainya. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran bersama bahwa BABS tersebut adalah perilaku yang tidak sehat. "Mari sejak sekarang kita hentikan BABS di Padangpariaman," ajak Idarusalam.

Baca juga: Momentum Imlek 2574, Buku Tragedi Kanso, Trauma Etnisitas Cina di Pariaman 1945 Diluncurkan

Turut memberikan sambutan Plh Kadis Kesehatan Padangpariaman, Firdaus, Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padangpariaman, Armaidi Tanjung, Camat Nan Sabaris Wilson dan Walinagari Kapalo Koto Soni Putra. Tampil memberikan materi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Padangpariaman, Zairil.

Menurut Zairil, saat ini Nagari Kapalo Koto sudah 95 persen warganya yang memiliki jamban sehat. Artinya, tidak lagi melakukan BABS. Dari 103 nagari di Padang Pariaman, Nagari Kapalo Koto yang paling sedikit warganya masih melakukan BABS. Terutama masih buang air besar di kolam (tabek) ikan.

"Dengan adanya pemicuan, diharapkan awal Nopember 2018 mendatang bisa diluncurkan Nagari Kapalo Koto bebas buang air besar sembarangan atau ODF," kata Zairil.

Walinagari Kapalo Koto, Soni Putra menyebutkan, tinggal 26 KK yang belum memiliki jamban sehat. Sebanyak 18 KK memiliki akses jamban ke rumah tetangga. Sedangkan 8 KK masih buang air besar ke kolam (tabek) ikan.

Baca juga: NU Sumbar Minta PMII Padang Tingkatkan Pengkaderan

Sekretaris FKS Padangpariaman, Armaidi Tanjung menyebutkan, masih adanya warga yang BABS bukan hanya masalah ketersediaan jamban di masing-masing rumah, tapi juga masalah perilaku hidup sehat. Sekalipun ada akses jamban, jika tidak diiringi dengan perilaku sehat buang air besar di jamban, tetap saja buang air sembarangan.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: