ASN Harus Bijak Menerima dan Menyebar Informasi
VALORAnews - Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) lebih bijak dalam menerima dan menyebar Informasi terutama pada media sosial. Menurutnya, dewasa ini banyak oknum yang sengaja menyebar luaskan berita-berita bohong alias hoax.
"Pilah mana informasi yang benar dan mana yang informasinya salah, jangan asal terima saja apalagi disebar melalui media sosial. Untuk itu jangan asal buat status apalagi ikut-ikutan menyebar informasi yang tak jelas kebenarannya," ujar Irfendi ketika membuka Lomba Baca Berita yang digelar Pemkab setempat bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Padang dalam rangka HUT RRI ke-73, di aula Dinas Kesehatan, eks kantor bupati, Payakumbuh, Kamis (6/9/2018).
Apalagi ditahun politik ini, sebutnya, banyak pihak yang sengaja melakukan penyebaran berita bohong alias hoaks untuk menjatuhkan nama baik seseorang. "Sebentar lagi di 2019, kita akan menghadapi pemilihan umum (pemilu). Jangan sampai pula ASN ikut-ikutan berkampanye di media sosial. ASN di Limapuluh Kota harus menjadi contoh ditengah-tengah masyarakat bagaimana menerima dan menyebar informasi dengan bijak," tambahnya
Pada kesempatan itu, bupati juga mengajak semua unsur untuk perang melawan berita hoaks dan ujaran kebencian yang nantinya dapat meresahkan masyarakat. Bahkan, banyaknya informasi hoaks yang beredar dapat memicu keributan di media sosial bahkan terbawa ke dunia nyata dan dapat menimbulkan kerusuhan fisik.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Pemerintah juga terus berupaya untuk mengurangi penyebaran hoaks atau berita palsu dengan cara menyusun undang-undang yang di dalamnya mengatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif. "Pengguna internet dan media digital harus cerdas dalam memahami isi sebuah berita harus jelas sumbernya. Karena berita palsu atau hoaks hanya memberikan efek negatif dan dapat memecahbelah persatuan di tengah masyarakat," ungkapnya.
Dikatakan, hoaks merupakan masalah bagi semua elemen, tidak hanya pemerintah saja karena hoaks bisa saja mengerdilkan upaya-upaya pencerdasan publik, untuk itu harus dilawan secara bersama-sama.
"Mari kita bersama-sama menyerukan untuk melawan hoaks, mari saling cross check atas semua informasi yang kita terima. Jika itu menyangkut pribadi seseorang, ada baiknya tanya dulu pada yang bersangkutan. Begitu juga terkait pemerintah, banyak cara untuk bertanya. Mari kita Hentikan produksi hoaks, untuk menegakkan kebersamaan," pungkasnya. (rls/kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya