Ini Pernyataan BMKG Soal Prediksi Gempa

Jumat, 24 Agustus 2018, 16:15 WIB | Kuliner | Nasional
Ini Pernyataan BMKG Soal Prediksi Gempa
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono

VALORAnews - Gempa Haicheng, China, berkekuatan 7,5 skala richter (SR) terjadi pada 4 Februari 1975. Ini merupakan satu-satunya peristiwa gempa di dunia yang sukses terprediksi.

Kegiatan prediksi itu sudah dilakukan sejak awal pertengahan Desember 1974 dan Cina sukses mengevakuasi penduduk kota Haicheng beberapa jam sebelum gempa bumi. Hasilnya, 90 persen bangunan kota hancur akibat gempa ini, tetapi penduduk kota telah dievakuasi sebelum kejadian. Hampir 90.000 orang penduduk terselamatkan.

"Ini ternyata hanya jadi kenangan indah, karena, meski dilakukan dengan metode yang sama dan didukung dengan teknologi lebih canggih, nyatanya sederet peristiwa gempa besar merusak dan mematikan terus mendera China dengan ratusan hingga ribuan korban tewas terus berjatuhan hingga sekarang," ungkap Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono dalam siaran pers yang diterima.

Dikatakan Daryono, Jepang juga menjadi negara paling getol dalam kajian prediksi gempa, tetapi gempa-gempa besar terus terjadi tanpa mau memberi tahu dan tanpa permisi.

Baca juga: Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024, 30 Daerah akan Ikuti Simulasi Bencana Gempa dan Tsunami

Bahkan gempa dahsyat yang memicu tsunami Tohuku 2011 yang menelan korban puluhan ribu orang, menjadi catatan penting bahwa prediksi yang mereka lakukan ternyata meleset.

Amerika serikat tidak kalah hebat dalam riset prediksi gempa. Mega proyek prediksi di sesar besar San Andras untuk menjawab kapan "The Big One" terjadi, ternyata juga tak memberi hasil memuaskan.

Jalur sesar San Andreas ini terus dimonitor dinamikanya dengan GPS. Alat pengukur regangan strainmeter dan tiltmeter juga dipasang di beberapa lokasi jalur sesar. Monitoring gas radon dan perubahan suhu juga dilakukan, tetapi tetap saja belum ada hasil seperti yang diharapkan.

"Telah banyak ahli gempa yang "lempar handuk" dengan riset prediksinya," ungkap Daryono.

Baca juga: Pessel Dihoyak Gempabumi Tektonik 5,3 SR, Tidak Berpotensi Tsunami

Itulah kisah tiga negara jawara riset prediksi gempa, dengan menggunakan pengukuran yang paling akurat, precursor gempa dan pengamatan tingkahlaku binatang. Konon, hingga kini hanya China yang masih bersemangat meneruskan riset prediksi gempa.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: