Lindu 4,9 SR Mengguncang Jelang Siang
VALORAnews - BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang mencatat, terjadi gempabumi dengan kekuatan 4.9 SR, Ahad (19/8/2018) pada pukul 11:22 WIB.
"Pusat gempabumi ini berada di laut pada koordinat 0.64 Lintang Selatan dan 99.74 Bujur Timur, sekitar 42 kilometer Barat Kabupaten Padangpariaman, pada kedalaman hiposenter 24 kilometer," ungkap Plt Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padangpanjang, Fajar Dwi Prasetyo dalam siaran pers yang diterima beberapa saat lalu.
Berdasarkan laporan dari masyarakan, ungkap dia, goncangan tersebut dirasakan di Kota Padangpanjang II MMI, Padang II MMI, Kabupaten Padangpariaman II-III MMI, Pasaman II MMI, Lubuk Basung II MMI dengan Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) antara I-II SIG.
Dikatakan, jalur subduksi lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia di Indonesia memanjang dari pantai barat Sumatera sampai ke selatan Nusa Tenggara.
Baca juga: Era Sukma Munaf Hadiri Silatgab Kesiapsiagaan Megatrush di Padang
Pada siste88m subduksi Sumatera dicirikan dengan menghasilkan rangkaian busur pulau depan (forearch islands) yang non vulkanik (Pulau Simeulue, Nias, Banyak, Batu, Siberut hingga Pulau Enggano).
Lempeng India-Australia menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia dengan kecepatan 50-60 mm/tahun. Batas antar 2 (dua) lempeng ini terdapat zona subduksi dangkal atau yang disebut sebagai Megathurst Subduction Sumatera.
"Lokasi inilah yang saat ini menjadi perhatian masyarakat karena diprediksi masih menyimpan potensi gempabumi dengan magnitudo 8.9 SR di zona yang popular dengan istilah Mentawai Megathrust," terangnya.
Berdasarkan catatan data sejarah kegempaan, daerah Sumatera Barat memang sudah berapa kali mengalami gempabumi merusak. Sejak 1822 hingga 2009 telah terjadi setidaknya 14 kali kejadian gempabumi kuat dan merusak di Sumatera Barat dan diantaranya menyebabkan tsunami.
Baca juga: Mahyeldi: Potensi Gempa Megathrust Mentawai Sudah Diinformasikan sejak Lama
Sejarah panjang gempabumi merusak di Sumatera Barat, diantaranya adalah Gempabumi Padang (1822, 1835, 1981, 1991, 2005), Gempabumi Singkarak (1943), Gempabumi Pasaman (1977) dan Gempabumi Agam (2003). Sedangkan gempabumi yang diikuti gelombang tsunami terjadi di Mentawai (1861) dan Sori-Sori (1904).
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro