Obor Api Asian Games Masuk Lobang Jepang
VALORAnews - Arakan Obor Api Asean Games 2018, Torch Relay, merupakan semangat memeriahkan penyelenggaraan Asian Games 2018, di mana Indonesia pernah jadi tuan rumah Asian Games pada 1962 yang berarti sudah 56 tahun lalu.
Ditunjuknya Bukittinggi menjadi inspirasi bagi kemajuan wisata di Sumatera Barat menuju wisata dunia. Bukittinggi juga merupakan kota sejarah perjuangan baik zaman penjajahan Belanda maupun masa pendudukan Jepang.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di sela-sela kegiatan penyambutan Api Obor Asian Games 2018 ke-28 di Bukittinggi, Kamis (2/7/2018). Hadir dalam acara tersebut Menteri Riset dan Teknologi, Pendidikan Tinggi, Prof Mohamad Nasir, Kapolda Sumbar Irjend Fahrizal, Rektor Unand, Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi, Forkopimda Bukittinggi, Kadispora Sumbar.
Nasrul Abit menyampaikan, arakan api obor Asian Games ini dibawa keliling Bukittinggi. Yang menarik adalah api Asian Games 2018 ini adalah masuk Lobang Jepang di Panorama. Ini baru pertama kali terjadi di dunia.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Gudang Penyimpanan Logistik Pemilihan Serentak 2024
"Ini mengisyaratakan sejarah perjuangan bangsa menjadi kekuatan untuk meraih prestasi terbaik anak bangsa para atlit Indonesia dalam Asian Games 2018," terangnya.
"Kita doakan para atlit Indonesia mampu berprestasi meraih medali sebanyak-banyak dengan prestasi menjadi kebanggaan Indonesia."
Penyelengaraan Api Obor Asian Games 2018 ini, berjalan sukses. "Kita ucapkan terima kasih atas kesiapan Polda Sumbar dan jajarannya, Pemko Bukittinggi serta berbagai pihak yang ikut terlibat," ungkap Nasrul Abit.
"Kita juga bangga dan senang antusias masyarakat Sumatera Barat menyaksikan rombongan Api Obor Asian Games 2018 berdiri ramai disepanjang jalan dan masyarakat Kota Bukittinggi yang luar biasa," ujar Nasrul Abit.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Terima 26 Sertifikat Tanah Aset Pemko dari BPN, Ini Tujuannya
Sementara itu, Prof H Mohamad Nasir menyampaikan, arakan obor api Asian Games 2018, apinya diambil dari India. Hal ini sebagai simbol energi, kekuatan dan semangat Indonesia, dimana pada 1962 kita juara 2 setelah Jepang.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro