Guru Ngaji dan Gharin Masjid Dialokasikan Insentif Rp1,8 Miliar
VALORAnews - Menghidupkan kembali nilai-nilai budaya, adat dan agama di Kabupaten Limapuluh Kota, pemerintah terus meningkatkan kualitas pembimbing dan fasilitator kegiatan baliak basurau.
Melalui peningkatan itu, para pembimbing dan fasilitator yang terdiri dari guru TPQ, MDTA dan Surau, Imam, Gharim Masjid beserta anak didik surau TPQ dan MDTA di Kabupaten ini diberikan honor insentif sebagai jasa pembimbing dan fasilitator kegiatan baliak basurau 2018 di Masjid Surau Godang Kunci Loyang, Sarilamak, Kamis (7/6/2018).
Tak tanggung tangung, penyerahan honor ini mencapai Rp1,8 Miliar untuk 3000 pembimbing fasilitator kegiatan baliak basurau periode Januari-Juni 2018.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Arwital mengatakan, penerima honor ini terdiri dari TPQ sebanyak 1.665 orang, MDTA 460 orang, surau 45 orang dan fasilitator 830 orang.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
"Jadi, total pembimbing dan fasilitator yang menerima jasa/ intensif pada tahun 2018 ini sesuai dengan keputusan bupati No 119 Tahun 2018. Ada 3000 orang yang tersebar di 79 nagari tetapi yang bisa dibayarkan adalah 2.988 orang karena disebabkan tidak aktif lagi dan meninggal dunia dengan kisaran dana Rp1,075 milir lebih," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Baliak Basurau merupakan upaya dalam rangka meningkatkan syiar dan kualitas kehidupan masyarakat yang beragama, berbudaya dan beradat di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Ini merupakan salah satu lembaga dari dan untuk masyarakat yang diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang cerdas, beriman dan bertaqwa serta berakhlakul karimah. Disinilah generasi muda dibina untuk pandai membaca dan memahami alquran serta diasah otaknya untuk berdiskusi tentang kegamaan budaya dan adat," ujarnya.
Menurutnya, pemberian jasa intensif ini adalah bentuk kehadiran dan perhatian pemerintah daerah kabupaten Limapuluh Kota pada sektor pendidikan kegamaan. Karena pendidikan keagaman itu pendidikan yang berkarakter budaya minangkabau dengan filosofinya.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Dirinya menyebutkan kegiatan baliak basurau ini secara bertahap akan terus ditingkatkan, meski saat ini masih ada lembaga TPQ, MDTA dan surau serta iman yang belum terdata sehingga tidak meninerima intensif tahun ini.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya