I.REST Gelar Refleksi 20 Tahun Reformasi 1998 di Sumbar: Mahasiswa Milenial Hadapi Musuh Abstrak
Jalan Tengah
Menurut Hary, aksi demo yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa di era 1998, merupakan jalan tengah dari sejumlah pilihan yang tersedia dalam upaya menentang rezim pemerintahan saat itu, yang dipimpin Suharto.
"Harus diakui, pilihan menggelar aksi masa itu lebih baik ketimbang revolusi," terangnya.
Baca juga: Tamsil Kusut Sarang Tempua Disampaikan Civitas Akademika Unand di Manifesto Penyelamatan Bangsa
Di mata Hary, enam agenda besar yang diusung mahasiswa di era reformasi, sebenarnya telah berjalan dan terus berproses hingga sekarang ini. Enam agenda reformasi itu yakni adili Suharto dan kroni-kroninya, amandemen UUD 1945, otonomi daerah seluas-luasnya, hapuskan dwifungsi ABRI, hapuskan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan tegakkan supremasi hukum.
Walaupun agenda reformasi itu telah berjalan, terang Hary, perjalanannya harus terus diisi dan dikawal mahasiswa sebagai salah satu elemen yang masih dianggap tak terpengaruh kepentingan apapun. "Diskusi ini jadi penting, sebagai transformasi semangat reformasi 1998 dengan mahasiswa era sekarang," terangnya. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro