Kanai Pakuak di Libur Lebaran, Andrinof: Ini Momentum Perbaikan Mental Warga di Lokasi Wisata

Kamis, 23 Juli 2015, 11:05 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Kanai Pakuak di Libur Lebaran, Andrinof: Ini Momentum Perbaikan Mental Warga di Lokasi...
Keelokan pemandangan Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, di Painan, Pessel, menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung. Namun, persoalan pakuak-mamakuak (peras-red), jangan pula terjadi di objek wisata unggulan Sumbar ini seper
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Heboh kasus "kanai pakuak" selama libur lebaran di sebagian besar obyek wisata di Sumbar, membuat Menteri Bappenas, Andrinof A Chaniago miris. Padahal, menteri yang urang awak ini merasa, telah memeringatkan persoalan ini beberapa bulan lalu sebelum memasuki libur lebaran ini.

"Sekarang mulai heboh dengan perilaku pemalakan di tempat-tempat wisata di Sumbar. Ketika saya dengan posisi yang sudah menyandang jabatan menteri berbicara menyorot secara khusus perilaku pemalakan di tempat-tempat wisata di Sumbar beberapa waktu lalu, harusnya ditangkap bahwa masalah ini sudah serius," tulis Andrinof dalam mailinglist @rantaunet, Kamis (23/7/2015) pagi tadi.

Dalam pernyaantannya yang diupload pukul 06.51 WIB itu, Andrinof menyesalkan sikap Walikota Padang yang waktu itu berusaha membantah.

"Akhirnya, saya buat tiga grup untuk berkunjung diam-diam ke Pantai Air Manis. Setelah fakta pemungutan uang ala preman itu dibuktikan oleh tiga grup yang saya kirim dan muncul menjadi berita di Padang Ekspres (koran lokal Sumbar), respon dari aparat Pemko yang saya dengar lagi-lagi bikin jengkel," tuturnya.

Baca juga: Karambia Runners Masuki Usia Dua Tahun, Ini Harapan Fakhrizal dan Andrinof

"Mereka mengatakan kepada staf saya bahwa yang saya lakukan menjebak mereka. Sungguh aneh dan menjengkelkan menemukan sikap aparat sepert ini," tambahnya.

Penilaian Andrinof, pejabat di Pemko Padang itu tidak paham dalam membedakan, antara tindakan menjebak dan membuktikan kebenaran.

"Sekarang, bisakah keluhan yang meluas ini dijadikan momentum untuk membasmi penyakit mental preman di tempat-tempat wisata di Sumbar ini? Atau akan terus menjadi suara musiman yang tidak perlu ditindaklanjuti," kata putra Seberangpadang, kecamatan Padang Selatan ini beretorika. (kyo)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: