Tenaga Medis Mesti Miliki Skill Dasar Penanggulangan Kegawatdaruratan Medis
VALORAnews - Bupati Limapuluh Kota, H Irfendi Arbi menegaskan, seorang tenaga medis dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam menangani kegawatdaruratan medis. Terutama bagi tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam proses kehamilan dan persalinan, sehingga kematian ibu dan bayi dapat dicegah.
Penegasan itu disampaikan Irfendi Arbi, dalam sambutannya ketika membuka pelatihan manajemen kegawatdaruratan obstetry dan neonatal, di gedung Sago Bungsu Lubuak Batingkok Kecamatan Harau, belum lama ini.
"Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, kita berharap setiap tenaga medis terutama yang terlibat langsung dalam proses kehamilan dan persalinan benar-benar memiliki skill dasar dalam penanggulangan kegawatdaruratan obstetri dan neonatus," ungkap Irfendi.
Dikatakan, pelaksanaan pelayanan medis menuntut kecepatan, ketepatan dan kecermatan. Untuk seorang tenaga medis dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, termasuk dalam menangani kegawatdaruratan, medis sehingga kematian ibu dan anak dapat dicegah.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Dikesempatan itu, Irfendi mengapresiasi keberhasilan jajaran dinas kesehatan yang mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah ini. Ia berharap keberhasilan itu bisa dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi ke depannya.
"Kita berharap pelaksanaan pelayanan medis di daerah ini terus ditingkatkan. Tak kalah pentingnya berharap agar tenaga kesehatan itu senantiasa mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat, serta meningkatkan profesionalisme, bekerja dengan tekun dan iklas, serta berusaha memberikan kepuasan terhadap masyarakat," ujar Irfendi.
Irfendi mengatakan, di samping mengharapkan upaya peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga kesehatan, ia juga mengaku sangat peduli dengan para penyandang gangguan jiwa yang dipasung. Selain itu ia juga sangat memprioritaskan BPJS kesehatan bagi warga miskin.
"Saya tidak mau lagi penyandang gangguan jiwa dipasung ataupun dikurung. Bila ada, segera laporkan kepada saya untuk berikutnya kita kirim ke rumah sakit jiwa," tegas dia.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Sementara, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Wilda Reflita dalam laporannya menyebut pelatihan manajemen kegawatdaruratan obstetry dan neonatal itu berlangsung selama tiga hari, dengan peserta sebanyak 27 orang tenaga kesehatan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya