Tenaga Medis Mesti Miliki Skill Dasar Penanggulangan Kegawatdaruratan Medis

Senin, 09 April 2018, 17:53 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Tenaga Medis Mesti Miliki Skill Dasar Penanggulangan Kegawatdaruratan Medis
Bupati Limapuluh Kota, H Irfendi Arbi foto bersama peserta pelatihan manajemen kegawatdaruratan obstetry dan neonatal, di gedung Sago Bungsu Lubuak Batingkok Kecamatan Harau, belum lama ini. (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Bupati Limapuluh Kota, H Irfendi Arbi menegaskan, seorang tenaga medis dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam menangani kegawatdaruratan medis. Terutama bagi tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam proses kehamilan dan persalinan, sehingga kematian ibu dan bayi dapat dicegah.

Penegasan itu disampaikan Irfendi Arbi, dalam sambutannya ketika membuka pelatihan manajemen kegawatdaruratan obstetry dan neonatal, di gedung Sago Bungsu Lubuak Batingkok Kecamatan Harau, belum lama ini.

"Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, kita berharap setiap tenaga medis terutama yang terlibat langsung dalam proses kehamilan dan persalinan benar-benar memiliki skill dasar dalam penanggulangan kegawatdaruratan obstetri dan neonatus," ungkap Irfendi.

Dikatakan, pelaksanaan pelayanan medis menuntut kecepatan, ketepatan dan kecermatan. Untuk seorang tenaga medis dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, termasuk dalam menangani kegawatdaruratan, medis sehingga kematian ibu dan anak dapat dicegah.

Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar

Dikesempatan itu, Irfendi mengapresiasi keberhasilan jajaran dinas kesehatan yang mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah ini. Ia berharap keberhasilan itu bisa dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi ke depannya.

"Kita berharap pelaksanaan pelayanan medis di daerah ini terus ditingkatkan. Tak kalah pentingnya berharap agar tenaga kesehatan itu senantiasa mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat, serta meningkatkan profesionalisme, bekerja dengan tekun dan iklas, serta berusaha memberikan kepuasan terhadap masyarakat," ujar Irfendi.

Irfendi mengatakan, di samping mengharapkan upaya peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga kesehatan, ia juga mengaku sangat peduli dengan para penyandang gangguan jiwa yang dipasung. Selain itu ia juga sangat memprioritaskan BPJS kesehatan bagi warga miskin.

"Saya tidak mau lagi penyandang gangguan jiwa dipasung ataupun dikurung. Bila ada, segera laporkan kepada saya untuk berikutnya kita kirim ke rumah sakit jiwa," tegas dia.

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya

Sementara, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Wilda Reflita dalam laporannya menyebut pelatihan manajemen kegawatdaruratan obstetry dan neonatal itu berlangsung selama tiga hari, dengan peserta sebanyak 27 orang tenaga kesehatan.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: