BMKG Lansir Peringatan Dini Potensi Bencana Hidrometeorologi di 8 Daerah di Sumbar
VALORAnews - Koordinator BMKG se-Sumbar, Rahmat Triyono melansir peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi di delapan kabupaten/kota plus provinsi dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumbar, Ahad (25/2/2018).
"Hidrometeorologi ini artinya bencana akibat cuaca. Bisa saja mengakibatkan genangan, banjir, banjir bandang ataupun longsor," ungkap Rahmat dalam pesan singkatnya, Ahad sore.
Delapan daerah yang berpotensi terkena bencana hidrometeorologi itu yakni Solok Selatan, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Agam, Mentawai, Padang, Pariaman dan Padangpariaman. "BPBD Sumbar dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumbar serta BPBD di delapan daerah ini, kita ingatkan untuk bersiaga," terang Rahmat Triyono.
Mengikuti perkembangan cuaca ekstrim di wilayah Indonesia, khususnya wilayah Sumatera Barat berpotensi hujan sedang hingga lebat yaitu di wilayah Solok Selatan, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Agam, Mentawai, Padang, Pariaman dan Padangpariaman.
Baca juga: Pemprov Sumbar Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Gubernur Ajak ASN Jaga Kondusivitas
"Cuaca ekstrim ini diperkirakan akan terjadi pada 25-27 Febuari 2018 yang bisa saja mengakibatkan banjir, banjir bandang dan longsor," tambah Kasi Observasi dan Informasi BMKG BIM, Budi Iman Samiaji secara terpisah.
Bencana hidrometeorologi merupakan istilah yang dalam satu dekade terakhir marak dibahas. Bencana meteorologi merupakan bencana yang diakibatkan parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur dan angin.
Kekeringan, Banjir, Badai, Kebakaran hutan, El Nino, La Nina, Longsor, Tornado, Angin puyuh, topan, angin puting beliung, Gelombang dingin, Gelombang panas, angin fohn (angin gending, angin brubu, angin bohorok, angin kumbang) adalah beberapa contoh bencana hidrometeorologi.
Bencana tersebut dimasukan kedalam bencana meteorologi karena bencana diatas disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor meteorologi. Walaupun begitu, perubahan cuaca hanya pemicu saja. Penyebab utamanya adalah kerusakan lingkungan yang massif, akibat penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan. (kyo)
Baca juga: Cuti Kampanye Pilkada Serentak 2024, Mahyeldi Usulkan Wagub jadi Pjs Gubernur Sumbar
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia