Dialog Dir Lantas Polda Sumbar dengan Wartawan Media Siber: Sumbar Destinasi Wisata, Singgamata: Macet Menahun harus Diatasi
VALORAnews -- Ruas jalan menuju berbagai objek wisata di Sumatera Barat dari Kota Padang, kerap diwarnai sejumlah titik macet. Persoalan ini sudah menahun, seperti tak bisa terselesaikan.
"Kemacetan menuju daerah-daerah objek wisata ini, jadi fokus perhatian saya di awal bertugas di Sumatera Barat ini. Saya akan turun langsung ke lapangan, melihat akar persoalannya," ungkap Direktur Lalu Lintas (Dir Lantas) Polda Sumbar, Kombes Singgamata, saat berdialog dengan pengurus dan anggota Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumbar bersama koresponden televisi nasional di Padang, Kamis (25/1/2018).
Pada 2016 lalu, Sumbar ditetapkan Kemenpar RI sebagai Destinasi Wisata Halal. Sumbar berhasil menang di empat kategori yakni Destinasi Wisata Halal Terbaik, Destinasi Kuliner Terbaik, Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik dan Restoran Halal Terbaik.
Dikatakan Kombes Singgamata, titik macet pertama yang akan dituntaskan itu yakni jalur Padang-Bukittinggi. Di jalur lintas Sumatera ini, terdapat sejumlah titik kemacetan di setiap hari libur maupun long week end.
Baca juga: BUPATI PESSEL Instruksikan Camat untuk Tertibkan Pengemis Sumbangan di Jalanan
Mulai dari Pasar Lubukalung di Kabupaten Padangpariaman, kawasan Lembah Anai (Tanahdatar), Mifan Water Park (Padangpanjang), Pasar Koto Baru (Tanahdatar), Pasar Padang Luar (Agam) hingga jalur Bukittinggi menuju Payakumbuh yang diwarnai kemacetan mulai dari perempatan Tanjung Alam (Agam) hingga SPBU di batas Kota Payakumbuh.
"Saya juga heran, kok tak bisa tuntas persoalan macet di titik-titik tersebut. Sumbar sebagai daerah tujuan wisata dengan Kota Bukittinggi sebagai kota tujuan utama, tentu harus terbebas dari kemacetan yang bisa membuat orang malas datang berkunjung," tegas Kombes Singgamata, yang sebelumnya bertugas sebagai sekretaris pribadi Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Dia pun menganalogikan persoalan macet ini dengan keluhan sakit kepala. Penyebab sakit kepala itu bisa saja karena disebabkan masuk angin atau sebab lainnya. "Macet juga ada sebabnya. Ketika kami di kepolisian menemukan penyebabnya, kami berharap pemerintah daerah dan jajaran, mau saling bekerjasama mengatasi persoalan macet ini," harap pria peraih Kompolnas Award 2015 itu.
"Bisa jadi, macet ini disebabkan kurang lebarnya diameter jalan sehingga bahu jalan perlu pengerasan sebagai solusi jangka pendek. Macet juga bisa disebabkan pasar tumpah atau parkir di pinggir jalan dan sebab lainnya," tambah perwira menengah Polri yang juga urang awak ini. Singgamata menyebut orang tuanya berasal dari Kota Bukittinggi.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro