Joni Amir jadi Kalaksa BPBD
VALORAnews - Bekerja pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak mengenal tempat dan waktu. Pekerjaan di BPBD adalah tugas mulia yang mempertaruhkan nyawa.
Hal itu disampaikan Plt Sekdakab Limapuluh Kota, H Taufik Hidayat dalam arahannya pada acara serahterima jabatan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota dari Hendri Yoni kepada pejabat yang baru, H Joni Amir.
Kegiatan ini disaksikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fitman Indrayani, di kantor BPBD setempat, kemaren.
"Pekerjaan di BPBD adalah tugas mulia. Para aparaturnya harus selalu siap dan sigap dalam menghadapi berbagai situasi. Sebab, bencana datang tidak mengenal waktu dan tempat. Karenanya, tugas pada OPD ini harus dilandasi dengan panggilan jiwa dan komitmen yang kuat," papar Taufik.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Menurut Taufik, agar bisa melaksanakan tugas kebencanaan, BPBD harus mampu menjalankan fungsi koordinasi dan komando. Selain itu juga perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, kelembagaan, dan koordinasi serta sinergi dengan pihak terkait.
"Agar pengendalian bencana berjalan efektif, BPBD harus benar-benar solid dan harus melakukan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak seperti TNI/Polri dan lainnya," tutur Taufik.
Taufik menyebut, Limapuluh Kota merupakan salahsatu daerah yang rawan bencana. Tidak saja banjir dan longsor, berbagai tempat did aerah ini juga rawan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk itu, BPBD perlu segera membuat peta rawan bencana. Pemetaan itu berguna untuk mengantisipasi resiko ketika bencana datang," ucap Taufik.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Sebelumnya, Joni Amir dalam penyampainnya juga berharap mampu meningkatkan profesionalitas dalam aktualisasi penanggulangan bencana di daerah ini ke depannya. Selain itu ia juga mengakui perlunya sinergitas BPBD dengan banyak pihak.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya