SMSI Sumbar Dikukuhkan: Pemprov Sumbar Sudah Wajibkan Transaksi Non Tunai, Wagub: Para Suami jadi Kesulitan
Transaksi Non Tunai Sulitkan Suami
Terkait seminar bertemakan Transaksi Non Tunai di Sumbar, Tantangan dan Peluang, Nasrul Abit menilai ada sisi poistif maupun negatif sejak diterapkan Pemprov Sumbar awal Oktober 2017 lalu.
"Transaksi non tunai ini, secara teknis membuat seluruh transaksi keuangan jadi muda diawasi, efisien dan tidak memerlukan biaya mahal serta mencegah beredarnya uang palsu," ungkapnya.
Baca juga: An Roys Dukung Nasrul Abit untuk Sumbar Unggul
Transaksi non tunai ini, tambah dia, akan merugikan beberapa pihak. Seperti banyak tenaga kerja yag kehilangan lapangan pekerjaan. Contohnya, dalam pembayaran yang selama ini memakai jasa petugas pembayar, tidak diperkukan lagi.
"Saya setiap kali menerima honor dari bendahara, selalu meminta agar amplopnya tidak dilem langsung. Karena, saya selalu berusaha untuk berbagai dengan staf yang telah mengetik kuitansi dan keperluan lainnya. Sekarang, semua sudah transfer rekening jadi tak bisa langsung berbagi," kata Nasrul Abit disambut gelak tawa peserta seminar.
Sembari berseloroh, Nasrul Abit mengilustrasikan kondisi keuangan para suami yang berstatus PNS pemprov Sumbar yang makin sulit. "Selama ini, rekening gaji kan dipegang istri. Kalau ada honor kegiatan, biasanya kan diterima tunai. Sekarang, semua masuk rekening dan diketahui istri. Kan payah juga itu," katanya sembari tersenyum. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro