Layanan Non Tunai Perbankan, Faldo: Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat
VALORAnews - Kemajuan teknologi sudah masuk level tidak bisa lagi dihalang-halangi. Masyarakat akan mengikuti kemajuan tersebut, karena dirasakan lebih efektif dan menguntungkan. Kemajuan teknologi ini ibarat surga dunia yang bisa dinikmati semua orang.
Demikian dikatakan co-founder pulangkampuang.com, Faldo Maldini, pada seminar nasional "Gerakan Transaksi Non Tunai di Sumatera Barat, Tantangan dan Peluang," di salah satu hotel di Padang, Kamis (23/11/2017). Seminar ini digelar sebagai rangkaian pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumbar.
"Mau sesuatu tinggal pesan dari rumah, datang dan tinggal bayar melalui handphone, selesai. Semuanya bisa melalui handphone. Jika di surga nanti semuanya telah dijanjikan Allah SWT telah tersedia, dengan kehadiran bisnis berbasis teknologi informasi, membuat dunia berada di tangan kita. Itulah yang dikatakan surga dunia itu," jelas Faldo yang merupakan lulusan pendidikan pascasarjana bidang Plastic Electronic Materials di Department of Physics, Imperial College London.
Mudahnya bertransaksi melalui handphone ini, juga telah mewabah di ibu kota provinsi Sumbar seiring kehadiran bisnis start up semisal go-jek dengan sistem gopay-nya, traveloka dan lainnya. Sistem non tunai yang dikembangkan perusahaan start up ini, berpotensi mengancam eksistensi perbankan. Karena, mereka menawarkan sejumlah kemudahan, bonus, disukai masyarakat dan efektif.
Baca juga: Transaksi Non Tunai Pemprov Sumbar Sudah 100%, Ini Arahan Gubernur Sumbar
"Ibu saya saja di usianya yang menginjak 54 tahun, berangkat kerja dengan memesan go-car, angkutan sewa berbasis aplikasi di smartphone. Orang tua saya saja yang mulai sepuh, bisa begitu cepat memahami bisnis berbasis teknologi informasi yang tak terbayangkan beberapa tahun lalu," ungkap Faldo.
Begitu mudahnya teknologi yang ditawarkan perusahaan yang basis bisnisnya sistem non tunai, terang Faldo, berpotensi mengancam eksistensi perbankan. Agar bisa bertahan, Faldo menyarankan, industri perbankan mencari formula baru untuk mengatasi penetrasi pasar dari produk non tunai non perbankan ini. Kalau tidak, produk non tunai non perbankan ini akan merajalela dan tentu bisa menggangu pangsa pasar perbankan.
"Produk non tunai ini lebih disukai masyarakat. Masyarakat mau beli popok bayi, tinggal pesan dengan gojek dan bayar pakai go-pay, selesai sampai di rumah. Begitu juga dengan t-cash serta produk lainnya. Ini ancaman bagi perbankan," kata Faldo Maldini yang disapa Wagub Sumbar, Nasrul Abit sebagai calon walikota Padang yang akan bertarung di Pilwako 2018 nanti.
Menurut Ketua BEM Universitas Indonesia 2012 itu, sebenarnya perbankan juga memiliki produk non tunai seperti kartu kredit dan debit. Hanya saja, hal ini kalah dibandingkan produk non tunai dari non perbankan itu.
Baca juga: Megawati Sebut Sumbar Tak Lahirkan Tokoh Pupuler Lagi, Ini Tanggapan Faldo Maldini
"Kalau produk non tunai dari non bank lebih efektif dan juga disertai bonus menarik. Hal ini berbeda dengan produk non tunai perbankan seperti kartu kredit atau kartu debit," terangnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
- Ketua Perwosi Sumbar Beri Penghargaan Khusus untuk Atlet dan Pelatih Wanita Berprestasi di PON dan Peparnas 2024
- Sumbar Kirim 57 Atlet untuk Berlaga Peparnas XVII Jawa Tengah, Dua Emas jadi Target
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024