Prodi Magister Fisika UNP Sosialisasikan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana: Pembangunan Evakuasi Vertikal Nagari Ulakan masih Berupa Tiang Pancang

Kamis, 09 November 2017, 16:19 WIB | Kabar Daerah | Kab. Padang Pariaman
Prodi Magister Fisika UNP Sosialisasikan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana: Pembangunan...
Ketua Pusat Kajian Bencana UNP, Syafriani PhD bersama DR Hamdi (Ketua Program Studi Magister Fisika) dan masyarakat Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman, foto9 bersama usai sosialisasi dampak gempa disertai tsunami, pada 16 Ok

VALORAnews - Pusat Kajian Bencana Universitas Negeri Padang (UNP) merekomendasikan, Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman perlu dibangun lokasi evakuasi vertikal di samping membangun jalan-jalan alternatif, sebagai jalur evakuasi horizontal di daerah yang masuk kategori dataran rendah itu.

Hal itu disampaikan Ketua Pusat Kajian Bencana UNP, Syafriani PhD pada 16 Oktober 2017 lalu, saat melakukan pengabdian masyarakat di Nagari Ulakan. Staf pengajar Program Studi Magister Fisika UNP itu melakukan sosialisasi tentang dampak gempa yang disertai tsunami melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPM) UNP.

"Mengenali wilayah tempat tinggal, merupakan perilaku yang sangat penting. Dengan mengenal wilayah, maka kita akan bisa memastikan kemana akan menyelamatkan diri. Sehingga, dengan demikian sangat penting bagi masyarakat membuat peta evakuasi bencana," ungkap Syafriani.

Dikatakan, pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu bentuk Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam perguruan tinggi, terangnya, tugas seorang dosen bukan hanya mengajar, namun juga melakukan penelitian dan serta pengabdian pada masyarakat.

"Ilmu yang didapat, akan diimplementasikan dalam bentuk penelitian-penelitian. Kemudian, penelitian itu juga harus diberikan kembali ke masyarakat melalui pengabdian. Ketiga hal ini jadi karakter bagi sebuah perguruan tinggi,' terang Syafriani seputar kegiatan yang dilaksanakannya itu.

Menurut dia, salah satu mitigasi yang penting dilakukan itu adalah, memberikan bimbingan teknis terkait kesiapsiagaan masyarakat, dengan memberikan pemahaman tentang bahaya gempabumi yang disertai tsunami serta bagaimana cara menyelamatkan diri dari bahaya tersebut.

"Simulasi bahaya gempa bumi yang disertai tsunami ini, untuk memperkuat daya ingat masyarakat bagaimana cara menyelamatkan diri ketika bencana terjadi," terangnya.

Dalam kegiatan itu, disampaikan tentang potensi gempabumi dan tsunami hasil kajian ilmiah para ilmuan di daerah Sumatera dan Sumatera Barat khususnya. Ancaman terbesar saat ini yang sangat dikhawatirkan ahli geologi, terangnya, adalah potensi gempabumi bawah laut yaitu megathrust yang terletak antara Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai dan gugusan pulau yang terletak di wilayah Provinsi Bengkulu.

Menjawab rekomendasi itu, Walinagari Ulakan, Nurdin menyampaikan, sebenarnya sudah ada gedung yang dibangun Pemkab Padangpariaman di Nagari Ulakan sebagai tempat evakuasi vertikal. Tapi, pembangunan tersebut belum sesuai harapan, karena sudah beberapa tahun dikerjakan, yang berdiri baru sebatas tiang-tiang panjang.

"Kita sudah sering menyampaikan ke Pemkab, agar pembangunan gedung evakuasi tersebut segera dilanjutkan. Namun sayang, sampai saat ini belum ada realisasi dan tindak lanjut," ungkap Nurdin.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua Program Studi Magister Fisika, DR Hamdi. Di kesempatan itu, dia menyampaikan, Program Studi Magister Fisika ini baru berdiri pada 2016. Program studi ini fokus kepada kajian kebencanaan.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: