Dirjen Dukcapil Puji Pelayanan Disdukcapil Limapuluh Kota
"Saya selalu mengingatkan para petugas di Disdukcapil untuk menyuguhkan pelayanan prima dengan mengupayakan urusan administrasi kependudukan itu bisa tuntas paling lama satu jam. Kalau bisa, selesai dalam hitungan menit tanpa tebang pilih," ujar Irfendi menjawab wartawan.
Khusus bagi warga yang berada jauh di pelosok nagari dan warga yang mengalami keterbatasan fisik, Irfendi mengatakan, Disdukcapil akan jemput bola ke lokasi. Dengan program jemput bola itu, petugas siap memberikan pelayanan di luar kantor bahkan di luar jam dinas.
"Petugas kita juga siap melayani warga di luar kantor, untuk melakukan perekaman dokumen kependudukan bagi warga yang mengalami keterbatasan fisik. Artinya, bagi mereka yang tidak mampu akan kita datangi ke rumahnya," ulas Irfendi.
Baca juga: Disdukcapil Bukittinggi Sosialisasikan Layanan Kependudukan Berbasis Online
Menyikapi harapan pencapaian akte kelahiran sebesar 85 persen tahun ini, Afrizal menyebut, optimistis merelisirnya dengan lebih mengintensifkan kerjasama dengan mitra kerja seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Kantor Kemenag, BPJS dan lainnya. Selain itu, Disdukcapil juga akan lebih mengintensifkan lagi program jemput bola ke sekolah-sekolah, nagari-nagari hingga jorong.
Dikesempatan itu, Zudan Arif Fakrulloh juga menyerahkan KTP elektronik secara simbolis kepada siswa SMAN 1 Kecamatan Harau yang secara keseluruhan berjumlah 120 KTP. Administrasi kependudukan itu selesai dicetak setelah sebelumnya Disdukcapil turun ke seluruh sekolah tingkat SMA di daerah ini melakukan perekaman.
Di samping itu, juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepemilikan akte kelahiran usia 0 sampai 18 tahun dan perekaman KTP elektronik tertinggi yang masing-masingnya diperoleh Kecamatan Payakumbuh, Guguak, Luak dan Suliki. Ikut hadir dalam kesempatan itu Plt Sekdakab Limapuluh Kota, M Yunus. (rls/kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya