Tim Terpadu Diingatkan untuk Kembangkan Pariwisata secara Jelas dan Terukur
VALORAnews - Tim Terpadu Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, mesti melakukan pendataan akurat, terkait pengembangan pariwisata di setiap kabupaten/kota terutama soal letak lokasi. Apakah masih di hutan lindung atau tidak.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit Dt Malintang Panai saat membuka Rapat Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumatera Barat bersama Tim Terpadu di Ruang Rapat Kantor Gubernur, Kamis (26/10/2017).
"Pendataan itu dilakukan untuk menghindari persoalan dikemudian hari, agar destinasi tersebut jangan sampai mencakup kawasan Hutan Lindung. Pemerintah Daerah setempat agar menyiapkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), Masterplan dan Detail Engineering Design, setelah itu baru bisa ditentukan anggaran yang diperlukan, lama pengerjaan serta berapa porsi atausharingpendanaan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten," tegas Nasrul Abit.
Hadiri dalam kesempatan itu Asisten Pembangunan dan Kesra, Syafruddin, Kadis Pariwisata, Staf Ahli Bidang Pembangunan Mhd Yani serta beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar seperti Kadis Penanaman Modal dan PTSP, Kadis Pariwisata, Kadis Perumahan Rakyat, Kawasan, Permukiman dan Pertanahan, Ka Balitbang, Kadis Kepedudukan dan Catatan Sipil serta para profesional Pariwisata seperti Ketua ASITA Ian Hanafiah serta Dr Sari Lenggo Geni (Direktur Pusat Studi Pariwisata Universitas Andalas).
Baca juga: Bukittinggi masih jadi Destinasi Wisata Favorit, Ini Indikatornya
Dicontohkan Nasrul Abit dengan pengerjaan jalan ke destinasi wisata, bisa jadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan pengadaan tanah menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten.
Dengan diterbitkannya SK Gubernur tentang Tim Terpadu Percepatan Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat ini, harap dia, agar lebih dijelaskan pembagian tugas dan tanggungjawabnya. Tim beranggotakan semua OPD terkait pengembangan Pariwisata dan Penggiat serta Profesional di Bidang Pariwisata.
"Tim terpadu ini hendaknya bisa terjadi singkronisasi yang efektif antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan swasta," harapnya.
Nasrul Abit mengajak, beberapa destinasi yang menjadi sasaran pengembangan, sengaja dipilih tidak terlalu banyak agar bisa fokus dan mencapai hasil yang diharapkan. "Biar sedikit tapi ada hasilnya yang optimal," tukas dia.
Baca juga: Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
Destinasi tersebut antara lain Kelok 9, Kawasan Anai Resort, Kawasan Harau dan Kawasan Mandeh. Dia juga mengutarakan keinginannya, agar khalayak luas mendapat cukup informasi bahwa Sumatera Barat mempunyai banyak destinasi pariwisata yang layak dikunjungi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro