2500 Hektare Lahan Solsel akan Ditanami Kedele

VALORAnews - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit lakukan penanaman perdana serentak kedele tingkat propinsi di Kelompok Tani Kuti Anyia Saiyo, Jorong Sungai Sanda, Lubuk Gadang Timur, Solok Selatan, Jumat (6/10/17).

Dalam sambutannya, Nasrul Abit menjelaskan, untuk tercapainya swasembada kedele 2018, ditargetkan penanaman kedele dengan luas mencapai 500 ribu hektare. Untuk Sumbar sendiri ditargetkan seluas 15 ribu hektare, dan sebagiannya seluas 2500 hektare ditargetkan dikembangkan di Solsel.

"Kami mengajak para petani untuk bersungguh-sungguh dalam menanam kedele ini, karena itu semua adalah untuk kesejahteraan para petani itu sendiri. Termasuk para kelompok tani yang mendapatkan bantuan untuk berhati-hati dalam pemanfaatannya, karena akan berhadapan dengan aparat hukum," jelas Nasrul Abit.

Sementara, Wakil Bupati Solsel, Abdul Rahman menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat di Jorong Sungai Sanda yang terus mendapatkan kepercayaan dalam usaha-usaha pengembangan pertanian di Solok Selatan khususnya.

Baca juga: Mahyeldi Imami Shalat Jenazah Nasrul Abit hingga Pimpin Prosesi Penguburan di Air Haji

"Dari 2500 hektare yang akan ditanami kedele, Kecamantan Sangir mendapatkan luas lahan yang paling besar, hingga 600 hetare. Di antara 600 hektare tersebut, sebagian besar berada di Sungai Sanda," terang Rahman.

Dia juga menjelaskan, bahwa Solok Selatan sendiri telah mendapatkan bantuan berupa benih dan juga saprodi untuk 102 kelompok tani. Di samping kedele, untuk tahun ini Solok Selatan juga telah melaksanakan 92 hektare Cetak Sawah Baru.

"Alhamdulillah masyarakat sudah menikmatinya," ucap Rahman mensyukuri.

Kadis Pertanian Solsel, Tri Handoyo mengatakan, bahwa dalam rangka UPSUS (Upaya Khusus) swasembada kedele 2018, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.260.900 untuk setiap hektar lahan yang ditanami kedele.

Baca juga: Hakim MK Putuskan Nasrul Abit-Indra Catri Tak Bisa Buktikan Sangkaan ke Paslon 04

"Bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk membiayai pembelian benih kedele berlabel, pembelian pupuk bersubsidi, dan saprodi lain sesuai kebutuhan," katanya.

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: