BMKG Lansir Peringatan Dini Terkait Fenomena Cuaca MJO di Sumbar

Jumat, 06 Oktober 2017, 19:27 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
BMKG Lansir Peringatan Dini Terkait Fenomena Cuaca MJO di Sumbar
Citra satelit kondisi cuaca Sumbar yang dilansir Stamet BMKG BIM, Jumat (6/10/2017) sore. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Koordinator BMKG se-Sumbar, Rahmat Triyono melansir peringatan dini akan potensi hujan lebat yang akan melanda hampir seluruh wilayah Sumbar, pada para kepala BPBD tingkat kabupaten/kota, Jumat (6/10/2017). Peringatan dini ini terkait fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang akan melanda Sumbar.

"Menyikapi prospek cuaca Sumatera Barat yang dirilis Stasiun Meteorologi (Stamet) BMKG BIM dalam 2 hari kedepan, dimana potensi hujan lebat hampir merata di seluruh wilayah Sumatera Barat, mohon diwaspadai potensi dampak bencana yang dapat ditimbulkan," ungkap Rahmat Triyono dalam pesan whatsapp, beberapa saat lalu.

Kepala Stamet BMKG BIM, Achadi Subarkah Raharjo menerangkan, fenomena MJO mulai aktif dan menguat di sebelah barat Pulau Sumatera. MJO ini bergerak menuju ke wilayah timur, demikian juga pola konvergensi angin.

"Mohon jadi kewaspadaan untuk hari ini hingga 3 hari ke depan. In Syaa Allah, akan ada peningkatan aktivitas cuaca yang berpotensi menyebabkan penambahan intensitas curah hujan, yaitu sedang hingga lebat," terang Subarkah. "Daerah rawan longsor dan banjir, perlu diwaspadai bersama," tambahnya.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5.0 Goncang Mentawai, Ini Analisis Kapus Gempabumi dan Tsunami BMKG

Sementara, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stamet BMKG BIM, Budi Iman Samiaji menyebutkan, daerah yang perlu dilakukan waspada bencana yang timbul dipicu oleh cuaca seperti banjir, longsor, genangan air, banjir bandang di wilayah Mentawai (Siberut dan Sipora), Dharmasraya, Sijunjung bag timur, Solok Selatan.

Kemudian, Padang (Lubuk Paraku, Padang bagian Selatan seperti Bukit Gado-Gado, Teluk Bayur dan sekitarnya), Limapuluh Kota (Pangkalan, Kapur IX), Pasaman Barat, Agam (Malalak, Maninjau), Lembah Anai, Pesisir Selatan (bag selatan dan barat) serta Padangpariaman bagian barat.

"MJO ini terjadi karena sirkulasi siklonik di samudera Hindia Barat Sumatera atau di Barat Mentawai," terangnya.

Dikatakan Budi, MJO saat ini berada pada phase 2. Dalam dua hari kedepan, berpotensi memasuki phase 3 dimana Madden Julian Ossilation pada phase 2 berpotensi menambah pasokan uap air ke wilayah perairan Sumatera Barat dan pada phase 3 akan menambah pasokan uap air di daratan Sumatera Barat.

Baca juga: Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore

"Perlambatan dan pertemuan massa udara di sekitar daratan Sumatera Barat ini, yang berpotensi pertumbuhan awan-awan hujan yang nantinya akan memicu intensitas jadi sedang ke lebat. Terlebih, pergerakan massa udara cenderung dari tenggara," terangnya.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: