Tumpahan CPO Rusak Ekosistem di Telukbayur: Walhi Desak Pemprov Tinjau Ulang Izin Lingkungan PT Wira Inno Mas
VALORAnews -- Minyak kelapa sawit atau biasa disebut Crude Palm Oil (CPO) mengandung Biological Oxigen Demand (BOD) dengan kadar tinggi. Zat ini sangat berbahaya bagi biota laut, karena dia jadi bahan pencemar berbahaya bagi lingkungan.
"Diperkirakan ada sebanyak 50 ton perairan Teluk Bayur, Padang yang tercemar tumpahan CPO dari PT Wira Inno Mas. CPO atau minyak mentah kelapa sawit itu, jika terbuang kelingkungan akan jadi bahan pencemar yang berbahaya," ungkap Direktur Walhi Sumbar, Uslaini dalam siaran pers yang diterima, Jumat (29/9/2017).
Pada Kamis pagi kemarin, salah satu tangki penampungan CPO milik PT Wira Inno Mas bocor. Akibatnya, minyak yang akan dieksport keluar negeri itu, tumpah ke dalam laut. Hal ini terjadi, karena lokasi CPO storage ini berada persis di pinggir laut.
Dikatakan Uslaini, kawasan Telukbayur dan perairan sekitarnya, merupakan kawasan yang kaya akan Ikan Pelagis yaitu jenis ikan yang hidup diperairan dangkal dengan kedalaman 0-200 meter. Minyak sawit yang memenuhi permukaan laut ini, terangnya, tentu akan memengaruhi jenis ikan yang akhirnya dapat menyebabkan ikan itu keracunan dan mati.
Baca juga: Komandan Lantamal II Temui Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Molekul minyak akan menghalangi cahaya matahari dan oksigen masuk kelaut, yang ditutupi oleh minyak sawit. Hal ini juga akan berpengaruh bagi terumbu karang dan biota bawah laut lainnya," terang Uslaini.
Terhalangnya cahaya matahari dan oksigen, tambah dia, juga akan memengaruhi proses fotosintesis dan respirasi biota laut. Dalam jangka panjang, akan memicu terjadinya coral bleaching dan kematian biota laut.
"Tumpahan minyak sawit ini, juga akan mempengaruhi jenis mamalia laut dan kura-kura, dimana kawasan perairan sekitar Telukbayur juga merupakan habitat kura-kura. Minyak sawit ini akan masuk kedalam paru-paru mamalia dan reptil laut ini sehingga menyebabkan mereka keracunan dan mati," terang dia.
Selain itu, tegas Uslaini, bioplankton dan mikroorganisme laut yang ada dipermukaan, akan langsung mati akibat tumpahan minyak CPO itu. Hal ini akan berpengaruh terhadap ikan-ikan yang ada disekitar perairan dan tentunya akan mengganggu rantai makanan bagi ekosistem di sana.
Baca juga: Lantamal II Telukbayur Gelar Pengibaran Bendera di Dasar Laut, Titik ke-50 dari 77 Lokasi
Kemudian, cemaran minyak sawit juga akan mempengaruhi jenis burung yang selama ini mencari ikan, sebagai sumber makanan mereka di kawasan itu. "Mereka akan memakan ikan yang sudah keracunan atau tercemar minyak sawit sehingga burung camar atau bangau ini akan ikut teracuni," tambahnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 60 Tim Ikuti LLA-TJPHK III, Ini Harapan Evi Yandri
- Linus Sumbar 2024 Ditabuh, 12 Klub Futsal Siap Berlaga jadi yang Terbaik, Ini Pesan Gubernur
- Mahyeldi Ajak KORMI Upayakan Masyarakat Sumbar yang Lebih Sehat, Bugar dan Produktif
- CSC RM Bang Bonar Persiapkan Event Catur Tingkat Provinsi, Ditabuh Tanggal 3 Desember 2023
- Ini Juara Tanding Catur CSC RM Bang Bonar VI
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024